Siapa Dodi Triono, Korban Pembunuhan di Pulomas

Dodi Triono, pengusaha kaya yang menjadi korban pembunuhan di perumahan mewah Pulomas Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Instagram@dtr175

VIVA.co.id – Dodi Triono (59), korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur ternyata bukan orang yang biasa. Dodi yang bekerja sebagai arsitektur ini juga dikenal sebagai pengusaha sukses.

Di salah satu laman akun media sosial instagram miliknya, @dtr175, nampak Dodi sering memamerkan kendaraan mewahnya mulai dari Lamborghini Gallardo, Ferrari, Porsche, Mini Cooper, Volkswagen, BMW dan Hummer yang harga bisa mencapai miliaran rupiah.

Bahkan, rumah Dodi layaknya showroom mobil mewah dengan berbagai mobil terpampang baik di garasi rumah maupun di dalam rumah.

Tak hanya itu, rumah Dodi pun layaknya hotel bintang lima. Dengan kolam renang di dalam rumah tampaknya ia merupakan pengusaha yang sangat sukses.

Selain itu, cap sebagai bukan orang biasa juga sepertinya melekat dengan pria yang diketahui sudah menikah beberapa kali tersebut. Tampak ada salah satu foto yang ia unggah di instagram, ia  berfoto dengan Presiden Joko Widodo.

Dalam foto tersebut, Dodi yang menggunakan batik berfoto persis di samping orang nomor satu Indonesia tersebut. Foto tersebut ia unggah pada 8 November lalu.

Akun instagram dengan 88 kali foto yang ia unggah ini pun tampak keseharian Dodi, seperti berolahraga maupun berfoto dengan anak-anaknya.

Kini, semua koleksi mewah dan kenangan Dodi yang tergambar di akun instagram miliknya sirna. Ia menjadi salah satu korban dari enam korban yang tewas dalam pembunuhan sadis yang terjadi pada Selasa 27 Desember 2016 kemarin.

Sebelumnya, kasus pembunuhan sadis terjadi di perumahan elite di Jalan Pulomas Utara no.7A,  Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur pada Selasa 27 Desember pagi.

Enam korban yang meninggal yaitu Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel, yang merupakan teman anak korban, Yanto yang merupakan sopir korban, dan Tasrok (40) yang juga merupakan sopir.

Lima korban yang masih hidup adalah Emi (41), Zanetta Anette Kslila (13), Santi (22) yang merupakan pembantu, Fitriani (23), dan Windy (23).

Kesebelas korban tersebut disekap di kamar mandi yang luasnya hanya 1,5x1,5 meter.