Terduga Teroris Purwakarta Pedagang Bubur Sumsum

Tim Densus 88 Antiteror
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Iqbal

VIVA.co.id –  Terduga teroris Ivan Rahmat Syarif yang berdomisili di Desa Tani Mulya Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, adalah penjual bubur sumsum sebelum ikut serta dalam faham radikal dan ditangkap disergap di Purwakarta.

Kerabat Ivan, Ombi Sutisna menjelaskan, dia menekuni usaha bubur sumsum dengan berkeliling. Dalam keseharian, Ivan dikenal sebagai sosok yang rajin salat berjamaah di masjid dekat rumahnya.

Dari segi berpakaian, lanjut Ombi, yang bersangkutan selalu mengenakan pakaian sederhana. Tidak mencolok baik itu saat acara kemasyarakatan maupun saat salat berjamaah di masjid.

"Keliling, kadang suka di satu tempat. Dulu sering bareng, sama saudara. Penampilannya biasa," ungkap Ombi kepada wartawan, Senin, 26 Desember 2016.

Menurutnya, keikutsertaan Ivan dalam kegiatan teroris sangat tak disangka. Pasalnya kata Ombi, dengan karakternya di masyarakat dan ketekunannya beribadah.

Tapi keluarga dan masyarakat menaruh kecurigaan terhadap Ivan karena aktivitas spiritualnya memancing kontroversi. Dia kerap mengulang salatnya meski sebelumnya sudah salat berjamaah.

"Kadang kalau salat Subuh nih, beres berjamaah, tiba-tiba salat lagi. Enggak tahu juga alasannya apa saat ditanya," ungkap kerabat keluarga Ivan, Ombi Sutisna di Tani Mulya, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin, 26 Desember 2016.

Ombi menuturkan, aktivitas tersebut terus berulang hingga memunculkan kontroversi dan pertentangan masyarakat. Dianggap menyimpang, pihaknya menegur Ivan agar menghentikan kebiasaan tersebut.

"Saya larang, karena masyarakat resah. Saya tanya alasannya pun tak jelas. Bahkan sempat ngomong kata Hamka, enggak tahu itu siapa. Putus komunikasi itu sekitar dua tahunan," katanya.

Sebelumnya, Kepolisian mengamankan empat orang terduga teroris di wilayah Jatiluhur Purwakarta. Mereka ditangkap di dua tempat berbeda, masing-masing bernama Rijal alias Abu Arham (29) dan Ivan Rahmat Syari (28) yang disergap di Desa Karang Layung Jatiluhur.

Lalu, Abu Sovi alias Abu Azis alias Mas Brow dan Abu Faiz ditangkap di Kolam jaring Apung Waduk Jatiluhur. Keduanya disebutkan tewas tertembak karena melawan petugas saat hendak ditangkap. Dari penangkapan itu, sejumlah barang bukti disita, seperti senjata tajam, serta sejumlah lembar surat yang diduga ditulis oleh para terduga teroris. Salah satunya surat tersebut tertulis Daulatul Islamiyah Baaqiyah.

Dari pemeriksaan, keempat terduga teroris yang sempat terlibat baku tembak dengan Densus 88 itu, berencana melakukan aksi teror saat Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.