Gereja Saksi Kerusuhan Poso 'Dihidupkan' Lagi
VIVA.co.id – Setelah belasan tahun tidak lagi digunakan, sejak terjadinya kerusuhan yang melanda Poso, Sulawesi Tengah, Gereja Katolik Paroki Santa Theresia Poso, Keuskupan Manado, untuk pertama kalinya digunakan pada ibadah perayaan Natal. Umat Katolik antusias mengikuti ibadah natal di gereja yang belum lama selesai direnovasi itu.
Sebagai wujud kerukunan umat beragama di Poso, pemerintah daerah setempat bersama komando pelaksanaan Operasional Tinombala, sepakat untuk menghapus stigma konflik di Poso.
Simbol-simbol kekerasan dalam peristiwa masa lalu itu, mulai dihapus dengan menghidupkan kembali, beberapa tempat yang dinilai sebagai lokasi yang menjadi simbol kerusuhan Poso.
Menurut Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako, Kolonel Infanteri Muhammad Saleh Mustafa, salah satu solusi dalam melanjutkan pembangunan di Poso, adalah gambaran situasi kondusif, untuk menciptakan rasa nyaman.
Hak-hak masyarakat dalam beribadah harus diberikan kembali kepada umat beragama. Karena itu, simbol yang menjadi stigma kerusuhan seperti masjid dan gereja harus dihapus, dan tempatnya digunakan kembali sebagai mana mestinya.
"Saya sudah sampaikan kepada Pak Bupati, untuk melanjutkan pembangunan di Poso kita perlu ada suatu yang nyaman, salah satunya hak-hak masyarakat itu diberikan kembali," kata Saleh Mustafa, Minggu, 25 Desember 2016.
Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu memberikan apresiasi atas apa yang telah diupayakan oleh aparat keamanan, TNI dan polri, serta Satgas Tinombala yang bertugas di Poso.
Menurutnya, upaya untuk mengaktifkan kembali gereja Katolik yang sudah belasan tahun tak aktif itu, merupakan upaya yang membuktikan hubungan komunikasi antara umat beragama di Poso, dari waktu ke waktu terlihat, dan semakin membaik. Menurut Darmin Sigilipu, langkah tersebut tepat dilakukan saat ini.
"Ini membuktikan bahwa tali silaturahmi dan hubungan komunikasi antara umat yang ada di Poso dari waktu ke waktu sudah mulai terlihat," kata Darmin Sigilipu.
Menurut Partur Gereja Katolik Paroki Santa Theresia Poso, Beni Diktus Saletia, Dengan diaktifkan kembali gereja tersebut, umat Katolik di Poso, mendapat semangat baru dalam melanjutkan peribadatan di tengah-tengah kehidupan umat beragama di Poso.
Selain Gereja Katolik Paroki Santa Theresia Poso, tempat yang juga direnovasi sebagai bagian dalam pembangunan Poso adalah Masjid Jami Darussalam Syuhada Pondok Pesantren Wali Songo, di Desa Kilo Sembilan Kecamatan Lage. Lokasi ini dulunya juga menjadi tempat bersejarah dalam peristiwa kelam konflik horizontal di Poso.