Santri di Jatim Berhasil Buat Mobil Offroad

Mobil Offroad karya siswa SMK Maarif.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

VIVA.co.id – Stan yang berdiri di antara puluhan stan lain di arena pameran NUExpo di International JX Surabaya, Jawa Timur, itu berbeda dengan puluhan stan yang lain. Dua kendaraan bermotor khas pegunungan terkurung di stan bercat putih tersebut. Kesan garang dan 'laki banget' muncul.

Stan tersebut milik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus Al Maarif Nahdlatul Ulama Singosari Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sekolah tersebut berada di bawah naungan yayasan Pondok Pesantren Teknologi Al Maarif Singosari.

"Selain mengaji, kami juga belajar pengetahuan berkaitan dengan teknologi," kata Ahmad Badri, siswa SMK Plus Al Maarif Singosari Malang jurusan Teknik Kendaraan Ringan ditemui VIVA.co.id di stannya, Sabtu, 24 Desember 2016.

Dua karya siswa-siswa di sekolah tersebut dipamerkan, yakni Motor ATV untuk pertanian dan mobil offroad. Badri menjelaskan, motor ATV yang dipamerkan adalah hasil rakitan tim yang berjumlah 25 siswa. Motor berwarna merah itu diciptakan khusus untuk pertanian.

Motor yang dikerjakan selama dua bulan itu adalah hasil rakitan, terutama di bagian bodinya. Mesin motor tersebut, lanjut Badri, menggunakan mesin milik Yamaha Vixion. Adapun rangka dan bodinya menggunakan bahan pelat besi. Motor tersebut beroda empat. Karena khusus dipakai di jalur perbukitan dan tanah berlumpur, ban yang digunakan ialah ban besar bergerigi.

Di bagian belakang, dipasang tangki untuk cairan pembasmi hama. Ada juga dua tabung pemadam kebakaran bertengger di sisi kiri dan kanan bagian belakang motor. Total biaya pembuatan motor ATV sebesar Rp25 juta. "Selain untuk pertanian, motor ATV karya kami juga bisa dipakai untuk pemadam kebakaran di lokasi-lokasi yang sempit," kata Badri.

Tim SMK Plus Al Maarif Singosari juga memamerkan mobil Buggy Offroad 4x4. "Mesin mobil offroad kami pakai mesin sedan Twincam 2.500 cc. Kalau rangka dan bodinya kami pakai pelat besi khusus yang lentur, sehingga tidak mudah patah," kata Badri. Untuk membuat mobil tersebut, pihak sekolah mengeluarkan biaya hanya Rp40 jutaan.

Buggy Offroad tersebut, jelas Badri, pernah dipamerkan mewakili Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di pameran internasional Indo Defence Expo and Forum di Jakarta pada November lalu. "Kami terus mengembangkannya agar lebih sempurna," ujarnya.

Selain motor ATV dan Buggy Offroad, terang Badri, ia dan teman-temannya juga sudah membuat satu unit motor listrik tenaga surya, dua unit mini jeep. Ada juga selain kendaraan bermotor yang diciptakan, yakni mesin pemotong dan pengiris singkong untuk penganan kripik. (ase)