Kapolres Sragen Cegah FPI Sweeping Atribut Natal
- YouTube
VIVA.co.id – Sebuah video mengenai Kapolres Sragen, AKBP Cahyo Widiarso yang mencegah anggota Front Pembela Islam yang akan melakukan razia atribut Natal di Swalayan Mitra Sragen menjadi viral.
Dalam video berdurasi 06.14 menit yang diunggah Sukowati Channel pada 21 Desember 2016 itu, Kapolres melarang empat anggota FPI menerobos masuk ke swalayan yang berada di Jalan Raya Sukowati No.156C, Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Jawa Tengah.
Di awal video terlihat bagaimana empat anggota FPI menggunakan sorban putih, lengkap dengan seragam dan atribut bertuliskan FPI berdiri di depan Swalayan Mitra.
Ketua DPC FPI Sragen, Mala Kunaifi yang memimpin rombongan kemudian bilang, "Jadi intinya, kita hanya memastikan, bahwasanya di dalam itu sudah tidak ada saudara saya yang memakai atribut orang Nasrani."
Pada bagian latar, terlihat barisan polisi berbaris mengadang di pintu masuk swalayan, sehingga empat anggota FPI itu tak bisa memasuki gedung.
Kemudian datang AKBP Cahyo, setelah berkomunikasi sesaat, dia langsung merangkul pundak Mala dan memintanya meninggalkan lokasi. "Saya ingin memastikan saja," desak Mala enggan mengikuti permintaan Kapolres.
"Enggak ada saya bilang. tadi sudah diajak ngomong baik-baik kok," balas AKBP Cahyo.
"Alasan bapak apa?" tanya Mala bergeming.
"Tidak ada ormas yang bisa menggeledah dan merazia," tegas AKBP Cahyo.
Mala pun mengelak, menyebut aksi mereka bukan razia ataupun penggeledahan. Mereka hanya ingin memeriksa ada tidaknya pegawa muslim yang mengenakan atribut.
Namun secara tegas Kapolres tetap melarang. "Tidak ada!"
"Biar Sragen baik, biar Sragen kondusif, biar tidak ada apa-apa, yuk kita ke dalam untuk memastikan," ajak Mala berusaha membujuk Kapolres.
"Saya atas nama hukum bilang tidak ada," tegas AKBP Cahyo lagi.
Setelah itu, mulai berkerumun beberapa anggota kepolisian lainnya. Pada akhirnya, keempat anggota FPI ini pun membubarkan diri tanpa sempat melakukan keinginan mereka untuk melakukan razia dan penggeledahan.
Hingga pukul 18.30 WIB, video ini sudah disaksikan hampir 26 ribu orang, dengan 515 memberikan tanda apresiasi. Sementara 10 orang memberikan tanda tidak suka. Video ini pun dikomentari oleh 355 orang.