BNPB: Banjir di Bima Akibat Siklon Tropis di Samudra Hindia
- BNPB
VIVA.co.id - Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa banjir bandang di Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, sebagai akibat hujan deras dan ekstrem sepanjang Selasa sampai Rabu lalu. Selain itu Bima berada pada topografi cekungan.
Hujan deras dan ekstrem itu disebabkan siklon tropis Yvette yang kini posisinya di Samudra Hindia selatan Bali, sekitar 620 kilometer sebelah selatan Denpasar dengan arah dan kecepatan gerak utara timur laut.
BNPB mengutip Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi siklon tropis itu masih berada di Samudra Hindia, sekitar 590 kilometer sebelah selatan Denpasar dengan arah dan kecepatan gerak timur laut dan kekuatan 85 kilometer per jam atau 45 knot.
“Maka siklon tropis Yvette akan memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di wilayah Jawa Timur bagian timur dan selatan, Bali, NTB (Nusa Tenggara Barat) dan NTT (Nusa Tenggara Timur),” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, melalui siaran pers kepada VIVA.co.id pada Kamis, 22 Desember 2016.
Selain itu gelombang laut setinggi 2,5 meter sampai 4 meter di wilayah Laut Jawa bagian tengah dan timur, Samudra Hindia bagian selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB, Selat Bali bagian selatan, Laut Sumbawa, Laut Flores bagian barat. Gelombang laut dengan ketinggian lebih 4 meter di wilayah Samudra Hindia selatan Bali hingga NTT.
“Kondisi tersebut tentu akan berpotensi dapat menambah volume banjir. Hingga malam ini (Rabu, 21 Desember 2016) kondisi banjir masih merendam Bima. Listrik padam dan komunikasi sulit dilakukan. Bandara Bima belum dapat digunakan karena terendam banjir. Lima penerbangan hari ini dibatalkan,” kata Sutopo.
Kepala BNPB, Willem Rampangilei, terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB untuk mengambil langkah-langkah penanganan. Dia juga telah melaporkan kepada Presiden tentang perkembangan penanganan banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Sumbawa.
Willem telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk berangkat ke lokasi bencana dan memberikan bantuan. Posko BNPB terus memantau semua perkembangan banjir.
BPBD NTB, kata Sutopo, telah berkoordinasi dengan PLN setempat. Delapan genset dan bantuan dua truk logistik diberangkatkan ke Kota Bima pada Rabu malam. Selain itu koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengirim tenaga medis dan obat-obatan.
“Kebutuhan mendesak saat ini adalah perahu karet, makanan, air bersih, selimut, obat-obatan, genset, tenda, dan lainnya,” ujar Sutopo.