Tangkal Abu Sayyaf, KSAD Resmikan Kodam XIII/Merdeka

KSAD Jenderal Mulyono bersama Pangdam VII Wirabuana dan Pangdam XIII Merdeka.
Sumber :
  • VIVA/Agustinus Hari

VIVA.co.id – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Mulyono, meresmikan Komando Daerah Militer XIII/Merdeka di Manado, Sulawesi Utara, Selasa 20 Desember 2016, sekira pukul 08.20 Wita. Pembangunan Kodam XIII/Merdeka hanya membutuhkan waktu dua tahun, terhitung sejak 2014.

Jenderal Mulyono menjelaskan, kehadiran Kodam XIII/Merdeka sangat penting dan strategis, mengingat Sulawesi Utara merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina.

"Kita tahu di Filipina terkenal dengan teroris laut Abu Sayyaf. Kami berharap Kodam Merdeka yang dulunya pernah ada di Manado bisa mengatasi persoalan-persoalan tersebut," kata Mulyono.

Kodam XIII/Merdeka membawahi tiga provinsi yakni Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Ada dua komando resort militer (korem) yang nantinya berada di bawah Kodam XIII/Merdeka, yakni Manado dan Palu. KSAD berharap konflik Poso yang masih terjadi juga akan menjadi perhatian serius TNI.

"Nah, kami berharap persoalan Poso cepat teratasi. Tidak boleh ada lagi konflik-konflik berkepanjangan yang merugikan semua pihak," ujar Mulyono.

Sementara itu, Pangdam XIII/Merdeka, Mayor Jenderal Ganip Warsito, meminta dukungan semua pihak, baik pemerintah daerah dan masyarakat, dalam menjalankan tugas dan fungsi teritorial di Kodam XIII/Merdeka ini.

"Meski ada sekitar 1.000 pasukan yang nantinya akan terus menerus bertambah, dukungan masyarakat sangat dibutuhkan. Karena TNI sahabat rakyat," ujarnya.

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, mengaku bangga dengan diresmikannya Kodam XIII/Merdeka. Politikus PDI Perjuangan ini berharap sinergi pemerintah daerah dan TNI di wilayah Sulut ini dapat berjalan dengan baik.

"Pemerintah tugasnya melaksanakan pembangunan. Sedangkan TNI membantu pemerintah dalam pembangunan dengan menjaga keamanan. Semoga kita akan bersinergi," ujar Olly.