Kapolri Sebut Ada Perempuan Lain Calon Pengantin Bom
- REUTERS/Tom Heneghan
VIVA.co.id - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian mengatakan, keberadaan Dian Yulia Novi, perempuan asal Cirebon yang disiapkan sebagai calon eksekutor alias pengantin peledakan bom, merupakan fenomena baru di Indonesia. Karena, lazimnya eksekutor bom bunuh diri itu laki-laki.
Fenomena perempuan menjadi pengantin peledakan bom, kata mantan Kepala Densus 88 Antiteror itu, sering ditemui di negara-negara Timur Tengah. "Yang perempuan baru pertama kali di Indonesia," katanya saat ditemui di Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu, 17 Desember 2016.
Tito menyebut, Dian Yulia Novi bukan satu-satunya perempuan yang disiapkan sebagai pengantin peledakan bom. Polisi sedang memburu jaringannya namun tak disebut identitas orang maupun kelompoknya. "Ini terus dikembangkan untuk teroris perempuan. Ada lagi beberapa selnya yang sedang kita kejar, terus dilakukan. Tapi kita tidak akan ekspos, ya," ujarnya menambahkan.
Rencana Dian untuk meledakkan bom di Istana negara, kata Tito, memang telah diketahui polisi. Maka tim Densus 88 Antiteror langsung turun dan menangkap para pelaku, termasuk Dian yang menjadi eksekutor utama. "Kalau tidak terbaca, enggak mungkin kita gagalkan (pengeboman). Harus ada upaya-upaya selain penegakan hukum, yang paling utama dilakukan pendekatan."
Dian Yulia Novi (26) adalah warga Jatimulya, Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Dia ditangkap aparat Densus 88 Antiteror Mabes Polri di sebuah kontrakan di Jalan Raya Bintarajaya, Kelurahan Bintarajaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Minggu sore, 11 Desember 2016.
Dian telah menyiapkan bom berdaya ledak tinggi yang akan dia ledakkan di Istana Merdeka Jakarta saat serah terima jaga Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)