Rumah Rusak Akibat Gempa Aceh Dapat Santunan Rp40 Juta

Bangunan di Pidie Jaya, Provinsi Aceh roboh diguncang gempa 6,5 SR.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA.co.id – Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, menyatakan pemerintah tengah melakukan pendataan secara detail terhadap rumah atau bangunan yang rusak akibat gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, pada Rabu 7 Desember 2016.

Menurut Sri Mulyani, pendataan itu guna mendapat gambaran terkait kerugian materiil yang diderita masyarakat akibat gempa tersebut. Untuk kemudian, pemerintah akan mengalokasikan dana bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah atau bangunan yang rusak.

Adapun besarannya adalah, untuk rumah rusak berat akan mendapat bantuan Rp40 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp15 juta.

"Kami akan melakukan (mengucurkan dana bantuan) tetapi melalui identifikasi, dan kemudian baru proses pemberian bantuannya seperti yang pernah dilakukan (saat gempa) di Yogyakarta," kata Sri Mulyani di Yogyakarta, Rabu, 14 Desember 2016.

Selain rumah-rumah warga, pemerintah juga akan mengidentifikasi bangunan-bangunan lainnya, seperti rumah ibadah, rumah sakit, infrastruktur, sekolah dan lainnya yang mengalami kerusakan. "Nanti kita lihat kebutuhan yang diperlukan," kata mantan Direktur Bank Dunia ini.

Menkeu menambahkan, dana-dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi itu diharapkan dapat diakomodasi pada APBN 2017, meskipun saat ini waktunya sudah sangat mepet.
"Namun kami sudah mengambil langkah termasuk pengucuran dana untuk BNPB," ujarnya.

Sebelumnya, lanjut Sri Mulyani, pemerintah sudah mengucurkan dana tambahan emergency support kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial, untuk membantu korban meninggal dunia, luka-luka atau tempat tinggal sementara bagi yang rumahnya rusak.

"Sudah kita keluarkan Rp250 miliar," kata Sri Mulyani.

Sebagaimana diketahui, gempa tektonik dengan kekuatan 6,5 Skala Richter mengguncang wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, pada Rabu, 7 Desember 2016. Analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km.

Gempa di Pidie Jaya ini menyebabkan setidaknya 100 korban jiwa. Tak hanya itu, gempa juga menghancurkan sejumlah bangunan, di antaranya 429 rumah, 234 rumah toko, 18 masjid, 4 sekolah, dan satu bangunan rumah sakit di Kabupaten Pidie Jaya roboh.