Usai Penyerangan, Situasi di NTT Berangsur Kondusif
- ANTARA FOTO/Yusran Uccang
VIVA.co.id – Puluhan personel Brimob Polda Nusa Tenggara Timur dan TNI AD dari Batalyon 743, dibantu anggota Sabhara Polres Kupang melakukan operasi pemulihan keamanan di wilayah Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 14 Desember 2016.
Pemulihan keamanan ini dilakukan pasca kasus penyerangan dan penikaman siswa SDN I Sabu Raijua, NTT dan penyerangan Mapolsek Sabu Barat oleh warga setempat, yang mengakibatkan pelaku penyerangan tewas diamuk massa.
"Untuk operasi pemulihan keamanan ini ada 138 personel dari Polri, TNI dan Polres Kupang," kata Kabid Humas Polda NTT, AKBP Jules Abraham dalam perbincangan tvOne hari ini.
AKBP Jules mengatakan operasi pemulihan keamanan ini dilakukan untuk memulihkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat Sabu Raijua pasca insiden penyerangan. "Harapannya, masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa dan mendukung proses hukum yang kami lakukan," ujarnya.
Menurutnya, Kapolda NTT bersama Danrem 161/Wira Sakti sudah mendatangi lokasi untuk memastikan situasi keamanan di Sabu Rajua. Kapolda memastikan situasi di Sabu Rajua mulai kondusif dan berangsur membaik.
"Kami harapkan masyarakat tidak mudah terporvokasi karena situasi sudah aman dan kondusif," imbuhnya.
Sebelumnya, tujuh orang siswa SD di Sabu Barat Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menjadi korban penyerangan oleh orang tak dikenal. Seluruh korban terluka terkena senjata tajam. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Pelaku penyerangan berhasil diamankan polisi dan ditahan di Mapolsek Sabu Barat. Namun, warga yang emosi dengan ulah pelaku menyerang Polsek Sabu Barat dan merangsek ke sel tahanan dan menganiaya pelaku hingga tewas dengan lemparan batu