Kontrakan Eksekutor Bom Bekasi Masih Dikosongkan

Petugas amankan lokasi penggerebekan terduga teroris di Jalan Bintara 8, Bekasi Barat, Minggu (11/12/2016)
Sumber :
  • Foe Peace

VIVA.co.id – Hingga Minggu siang, 11 Desember 2016, polisi belum memperbolehkan belasan penghuni kontrakan di Perumahan Bintara Jaya 8, Bekasi, Jawa Barat, untuk bebas masuk.

Kontrakan itu, juga dihuni Dian Yuli Novi, wanita yang diduga kuat disiapkan sebagai calon pengantin untuk aksi di kompleks Istana Negara, saat pergantian jaga Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Penghuni seluruh kontrak yang berisi sepuluh pintu itu, hanya bisa masuk dengan izin dan pengawal khusus polisi. Karena, seluruh bukti masih harus dikumpulkan dari tempat, yang juga untuk menyusun rencana aksi bom bunuh diri yang akan dibawa Dian. Identifikasi terus dilakukan polisi di tempat penemuan bom seberat tiga kilogram itu.

Belum tahu, sampai kapan penghuni kontrakan milik Bukit Simangunsong itu diizinkan menempatkan lagi kamar mereka. Polisi berseragam terus berjaga di luar pagar kontrakan.

"Ya nanti, akan kita kosongkan. Kalau ada penghuni yang ingin ambil barang, akan didampingi polisi," ujar Kepala Bagian Operasional Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Polisi Aslan Sulastomo usai olah Tempat Kejadian Perkara di lokasi, Minggu 11 Desember 2016.

Selama proses identifikasi yang dilakukan sejak malam, sudah ada juga penghuni yang masuk untuk mengambil barang penting mereka dengan didampingi petugas. Pemeriksaan terhadap saksi terus dilakukan, polisi juga akan memanggil Bukit Simangunsong sebagai pemilik tempat itu.

"Penghuni (kos-kosan yang lain) tinggal dengan rekan dan keluarga. Pemilik (kos-kosan) katanya lagi di Medan," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, sebuah bom ditemukan di rumah kontrakan di Jalan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. Terkait dengan keamanan, bom itu diledakkan di lokasi dan warga dalam radius 300 meter dievakuasi polisi pada Sabtu malam, 10 Desember 2016.

Empat terduga sudah ditangkap dan diperiksa. Mereka adalah M. Nur Solihin sebagai otak perencana, Agus Supriyadi sebagai pengantar bom, dan Dian Yulia Novi, wanita berusia 27 tahun yang akan jadi eksekutor bom bunuh diri, atau pengantin. Setelah menangkap ketiganya, polisi kemudian menangkap SY, alias Abu Izzah sebagai pembuat bom. (asp)