Menteri Pendidikan Hibur Anak Korban Gempa di Aceh

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA.co.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, ikut menghibur anak-anak korban gempa di halaman Masjid Al Takarruf, Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Jumat pagi, 9 Desember 2016.

Menteri Muhadjir tiba di tenda pengungsian halaman Masjid Al Takarruf tiga puluh menit sebelum Presiden Joko Widodo datang. Dia langsung menyapa anak-anak di bawah tenda yang sedang menunggu Presiden.

"Apa kabar semua? Siapa yang bisa menghafal ayat Al Falaq, tunjuk tangan? Ada yang bisa hafal Ayat Kursi, coba tunjuk tangan," pinta Menteri. Seorang anak mengacungkan tangannya dan langsung melafalkan ayat Alquran itu dengan lancar.

Menteri keemudian menghibur anak-anak dengan bernyanyi bersama Seto Mulyadi atau Kak Seto, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia. Kak Seto bersama sejumlah relawan Kementerian Sosial mengajak anak-anak pengungsi melakukan senam dan bernyanyi. Para ibu juga terlihat ikut bermain bersama.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total pengungsi bencana gempa Aceh mencapai 11.142 orang hingga Kamis, 8 Desember 2016. Saat ini seluruh pengungsi sudah dalam penanganan pemerintah setempat.

Hingga Jumat, 9 Desember 2016, bencana gempa berkekuatan 6,5 SR yang mengguncang wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen Aceh telah menimbulkan kerusakan berat terhadap 2.015 rumah warga.

Sebanyak 85 rumah rusak sedang dan 8.434 rumah rusak ringan. Jumlah korban tewas masih tercatat sebanyak 102 orang dan belum ditemukan satu orang.

Untuk fasilitas umum berupa pendidikan, dilaporkan ada satu kampus roboh, tiga pesantren mengalami kerusakan berat dan sedang. Lalu untuk fasilitas ibadah, tercatat sebanyak 61 bangunan mengalami kerusakan. Sebanyak 26 di antaranya rusak berat, dua rusak sedang dan sisanya 33 unit rusak ringan.

Untuk rumah toko, tercatat sebanyak 129 bangunan rusak, 105 di antaranya dalam kondisi roboh, 19 rusak berat dan lima lainnya rusak ringan. Hingga kini proses pencarian terhadap korban dan pemulihan dampak bencana masih terus dipusatkan di wilayah Pidie Jaya Aceh. (ase)