BNPB: 148 Juta Warga Indonesia Tinggal di Daerah Rawan Gempa

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA.co.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, sebanyak 148 juta warga Indonesia tinggal di wilayah rawan gempa bumi sehingga terancam bencana.

Kerentanan tinggi itu juga karena rata-rata struktur bangunan rumah penduduk Indonesia tak memenuhi standar ketahanan gempa. Pasalnya, mendirikan bangunan yang memenuhi standar ketahanan gempa tidak mudah dan tidak murah. Lagi pula tak mungkin semua orang bersedia membongkar lalu membangun ulang rumah mereka hingga berstandar tahan gempa.

"Membangun rumah tahan gempa itu lebih mahal tiga puluh-empat puluh persen. Makanya harus diberikan kemudahan untuk masyarakat tidak mampu, apalagi masyarakat pendapatannya rendah," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta pada Kamis, 8 Desember 2016.

Dalam kesempatan itu, Sutopo memperbarui data korban gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter yang menggucang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Rabu pagi, 7 Desember 2016.

Berdasarkan data yang dimutakhirkan per Kamis pagi, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 99 orang, korban luka berat sebanyak 136 orang, korban luka ringan mencapai 616 orang, dan 3.267 orang mengungsi.

Kerugian materil dalam bentuk kerusakan bangunan, di antaranya, sebanyak 429 rumah, 234 rumah toko, 18 masjid, empat sekolah, dan satu bangunan Rumah Sakit Umum Daerah di Pidie Jaya roboh.

(mus)