Polisi Pastikan Tak Ada Ledakan Sebelum Pesawat Polri Jatuh

Tim pencari jatuhnya pesawat Polri di Kepulauan Riau mengangkat jenazah yang ditemukan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M N Kanwa

VIVA.co.id – Kepolisian memastikan bahwa tidak ada ledakan sebelum pesawat Polri M-28 Skytruck P-4201 terjatuh di perairan Lingga Kepulauan Riau pada Sabtu, 3 Desember 2016. Kepastian itu didapat dari keterangan puluhan saksi dan bukti serpihan yang ditemukan di dasar laut.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Komisaris Besar Polisi Rikwanto dari keterangan para nelayan, saat kejadian pesawat nahas yang membawa 13 penumpang itu dalam keadaan menukik dan menghujam ke laut.

"Tidak ada (ledakan), hanya benturan," kata Rikwanto, Rabu, 7 Desember 2016.

Dikatakannya, "Air laut itu meskipun air dalam kecepatan tertentu di hujam kan benda keras itu sama saja seperti (jatuh di atas) lantai, itu kaya kena batu, tidak lembut, saat kena itu ada kompresi tentunya."

Hingga kini sudah tiga jasad korban dan pesawat yang ditemukan oleh SAR atau Search and Rescue dari Polri, TNI, Basarnas dan nelayan. Namun, dari tiga jasad yang ditemukan bisa dikatakan tidak utuh.

"Tidak utuh juga. Jadi kondisi pesawat itu seperti diremas ya, jadi hancur ya. Nah kalau logam itu diremas di dalamnya ada tubuh yang lembut ya tubuh juga mengalami kondisi kompresi juga," katanya.

Rikwanto juga memastikan bahwa kepolisian melakukan tes DNA dari pihak keluarga untuk mengetahui identitas para korban anggota Polri tersebut.

"Jadi apa pun yang kita temukan diduga itu bagian tubuh. Maka akan disesuaikan dengan DNA dari keluarganya. Kita tentukan ini si a, b, c dalam peti sendiri-sendiri," ujar Rikwanto.

Sebelumnya, pesawat Polri Skytruck tipe M-28 dengan nomor Registrasi P4201 ini berangkat dari Pangkalpinang menuju Batam pada Sabtu, 3 Desember 2016, sekira pukul 09.24 WIB. Harusnya pesawat diperkirakan tiba di tujuan pada pukul 10.58 WIB. Namun pesawat itu hilang kontak sebelum tiba di tujuan.