Gempa Susulan Terjadi, Warga Pidie Jaya Takut Masuk Rumah
- ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
VIVA.co.id – Gempa susulan masih terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, setelah gempa dengan kekuatan 6,5 SR mengguncang wilayah itu pada Rabu, 7 Desember 2016, pukul 05.03 WIB. Akibatnya, warga tidak berani kembali ke rumah mereka. Tercatat ada sepuluh gempa susulan dengan kekuatan paling besar 4,8 SR setelah gempa pertama terjadi.
Hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).
Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa bumi berupa kerusakan ringan seperti retak dinding dan atap rumah bergeser. Ini sesuai laporan dari zona gempa bumi bahwa gempa bumi ini memang menimbulkan kerusakan di berbagai tempat.
Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Berdasarkan peta tatanan tektonik Aceh tampak bahwa di zona gempa bumi memang terdapat struktur sesar mendatar. Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi Pidie Jaya dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault).
"Dugaan kuat, sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa bumi ini adalah Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur sesarnya berarah barat daya-timur laut," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Dr. Daryono.
Tampak bahwa tren kekuatan gempa bumi susulan semakin kecil, sehingga masyarakat diimbau agar tetap tenang, selanjutnya mengikuti arahan BPBA setempat dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.