112 Ribu Anggota Banser Gelar Patroli di Media Sosial

Ilustrasi media sosial
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Sebanyak 112 ribu anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Jawa Tengah disiagakan untuk berpatroli di media sosial. Ini dilakukan seiring maraknya unggahan provokatif hingga berujung pada penghinaan ulama.

Menurut Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah Ikhwanuddin, perbedaan pendapat yang dilontarkan berbagai pihak di dunia maya semakin hari semakin memanas dan justru menyulut konflik.

"Kondisi sikap netizen yang tanpa kontrol dan etika apalagi mem-bully serta menghina secara fisik tokoh agama dan ulama ini tak bisa dibiarkan. Maka patroli medsos penting dilakukan," katanya, Rabu, 30 November 2016.

Hasil inventarisir GP Ansor, kejadian penghinaan ulama ini banyak terjadi. Sejumlah tokoh seperti Buya Syafii Ma'arif, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, KH Quraish Shihab, KH Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Maemun Zubair bahkan menjadi korban. Para ulama itu tak luput dari cacian kecaman netizen di medsos.

Secara khusus, patroli medsos dilakukan dengan melibatkan kader bidang informasi dan teknologi (IT). Selain patroli di dunia maya, Ansor juga menyiagakkan patroli darat yang berkoordinasi tentang infomasi dan data. Koordinasi itu dilakukan dengan komando Ketua Umum.

"Kader darat ini nantinya akan melakukan klarifikasi dan ke pelaku dengan mendatangi rumahnya," kata Ikhwan.

Sebelumnya, pasukan Banser juga telah berhasil mendeteksi beberapa pelaku penghina ulama di Jateng. Para pelaku kemudian diantar untuk meminta maaf dan bertemu langsung ulama tersebut.

GP Ansor juga menyatakan sikap dengan mendesak aparat penegak hukum untuk memproses pelaku penebar kebencian di jejaring sosial. Proses itu tentunya sesuai dengan Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

(mus)