PLN Putus Listrik di Dua Lokasi Pengungsi Banjir di Garut

Petugas penampungan pengungsi korban banjir bandang Kabupaten Garut menunjukkan meteran listrik setelah aliran listrik di tempat itu diputus PLN pada Rabu, 30 November 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id - Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutus aliran listrik di dua lokasi pengungsian korban banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Rabu, 30 November 2016. Dua lokasi itu, antara lain, gedung Layanan Pengadaan Secara Elektronik dan gedung Bale Paminton di Kecamatan Garut Kota.

Petugas PLN memutus aliran listrik pada dua tempat itu karena menunggak biaya tagihan rekening bulan November yang sebesar Rp300 ribu. Pemutusan aliran listrik sejak pagi sehingga para pengungsi tak bisa memasak dan di dalam ruangan gelap.

Kepala Kelurahan Pakuwon, Asep Mulyana, memprotes sikap PLN yang menurutnya tak bijaksana. Semestinya ada toleransi karena tempat itu untuk menampung para korban banjir bandang di Garut pada 20 September 2016.

"Bukannya kami tidak bisa membayar, tetapi ini pihak PLN Garut seharusnya melakukan konfirmasi kepada kami, agar kami bisa menanggulanginya," kata Asep saat dikonfirmasi wartawan.

Bukan hanya dua lokasi penampungan pengungsi, tetapi sepuluh kantor Pemerintah Kabupaten Garut mengalami nasib serupa. Misalnya, pada kantor Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan. Pelayanan publik pada kantor itu dihentikan sementara karena aliran listrik diputus.

"Tadi waktu saya mau membuat KTP (Kartu Tanda Penduduk), kata petugas, listriknya sedang mati, besok baru boleh kembali," kata Robby, warga Cibatu.

(ren)