DPD: Intelijen Kecolongan Teror Samarinda

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Farouk Muhammad
Sumber :
  • Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Farouk Muhammad, mengutuk penyerangan terhadap Gereja Oikumene di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu lalu. Dia menyesalkan lembaga intelijen yang belum optimal mencegah aksi teror.

"Saya menyesalkan peristiwa tersebut bisa terjadi di kala kondisi keamanan dalam keadaan waspada terkait gerakan 411 (demonstrasi pada 4 November 2016). Ini mengindikasikan kecolongan intelijen dalam mendeteksi aksi teror, apalagi terjadi di Kaltim, yang sudah merupakan salah satu basis teroris," kata Farouk di Jakarta pada Selasa, 15 November 2016.

Purnawirawan jenderal polisi ini menentang segala bentuk kekerasan dan teror yang terjadi selama ini atas nama apapun. Karena pada akhirnya, tindakan itu kontraproduktif dalam usaha menciptakan kedamaian dan ketenteraman dalam kehidupan beragama di Indonesia.

Mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ini mendesak aparat keamanan untuk mengungkap jaringan pelaku teror gereja itu. "Aparat keamanan harus menindak secara tegas pelaku penyerangan Gereja di Samarinda sesuai dengan perbuatannya," ujar Farouk.

Senator asal Nusa Tenggara Barat itu mengimbau kepada elite bangsa dan para tokoh masyarakat agar bisa menahan diri dan menjaga kondisi sosial.

"Saya mengimbau kepada para tokoh dan elite bangsa untuk bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif. Di antaranya dengan menghindari komentar-komentar yang berpotensi menyebabkan konflik," katanya.