Hampir 34 Tahun, Ini Pertama Kalinya Stasiun Bandung Banjir
- Istimewa
VIVA.co.id – Banjir yang merendam Stasiun Kereta Api Daops II Bandung, Minggu, 13 November 2016, menjadi kejadian pertama kalinya yang melanda layanan transportasi massal itu.
"Baru pertama kali, sebelumnya enggak pernah," kata Djuhaendi, salah seorang porter yang telah bekerja di Stasiun Bandung sejak tahun 1983, Senin, 14 November 2016.
Banjir di Stasiun Bandung pada Minggu kemarin, ditengarai oleh hujan deras yang mengguyur daerah itu selama beberapa jam. Akibatnya, rel kereta terendam hingga 50 sentimeter dan membuat operasional stasiun terganggu.
Bahkan, genangan itu juga merendam hingga ruang tunggu penumpang. Penundaan sejumlah rute kedatangan dan keberangkatan sempat dilakukan.
"Kereta sudah bisa diberangkatkan pada pukul 16.00 WIB. Semula terhambat karena jalur terendam air banjir. Ketingian banjir 10 cm saja sudah tidak bisa dilalui," ujar Manager Humas PT. KAI Daops II Bandung Ilud Siregar.
Guna mengatasi banjir, dilakukan penyedotan air dengan menggunakan pompa mesin yang dialirkan air ke saluran dengan menerjunkan belasan petugas dan membersihkan dari sampah serta material lumpur dan batu.
“Kami sudah mengatasi dan melakukan antisipasi, menyalurkan air dengan pemompaan. Juga melakukan pemeriksaan jalur yang dilalui kereta api,” katanya.
Saat banjir melanda, kereta Serayu jurusan Bandung-Pasar Senen dan Bandung-Purwokerto tertahan di sinyal masuk arah Ciroyom dan Cikudapateuh. Tidak hanya itu, kereta KRD jurusan Ciroyom-Cicalengka dan Padalarang-Bandung sementara tertahan di Cimindi dan Cikudapateuh.
Menurut Ilud, kereta jurusan Pasar Senen terlambat 125 menit, sedangkan jurusan Purwokerto terlambat 45 menit. Tapi pihaknya memastikan, saat ini tidak ada pembatalan keberangkatan kereta. "Air sudah mulai surut. Kita terus berupaya memperlancar saluran (air)," katanya.