Demo 4 November Ricuh, 160 Orang Jadi Korban

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar (tengah).
Sumber :
  • Diza Liane/VIVALIFE

VIVA.co.id – Aksi demo besar-besaran yang dilakukan oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) dari berbagai daerah di Tanah Air pada 4 November kemarin, menyebabkan satu orang meninggal dunia.

Meski pada awalnya aksi demo berjalan dengan damai dan lancar, tapi pada malam harinya terjadi situasi yang memanas. Saat aksi ini berlangsung banyak korban luka. Bahkan ada satu peserta aksi meninggal dunia. Namun bukan karena kekerasan, melainkan penyakit yang dideritanya.

"Tercatat sekarang sudah ada 160 korban akibat demo kemarin, di RS Budi Kemulyaan, karena terkait dengan gas air mata. Dan satu orang meninggal dunia," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu, 5 November 2016.

Beberapa di antaranya yaitu, anggota kepolisian dan anggota TNI yang mengamankan situasi saat demo berlangsung.

Korban atas nama M Syachrie Oy Bcan (55), meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).

"Korban memiliki riwayat asma dari laporan medis sementara ini. Tapi kami masih mencari tahu bagaimana titik awalnya korban meninggal dunia," ujar  Boy.

Sebelumnya, bentrokan unjuk rasa terjadi antara pendemo dan para petugas keamanan pada Jumat malam, 4 November 2016. Aksi ricuh terjadi cukup lama antara massa melemparkan petasan dan pihak kepolisian membalasnya dengan gas air mata. (ase)