Evakuasi Penambang, Aliran Sungai Batang Merangin Dialihkan

Proses pemompaan air dan material longsor yang menimbun lubang tambang milik para penambang emas liar di Kabupaten Merangin Jambi, Minggu (30/10/2016).
Sumber :
  • VIVA.co.id/twitter

VIVA.co.id – Sebelas orang penambang emas liar di kawasan tambang Simpang Parit Kabupaten Merangin hingga kini masih terkubur di dalam lubang sedalam 40 meter. Upaya evakuasi hingga di hari ke-10 sejak kejadian Selasa, 25 Oktober 2016, tetap belum membuahkan hasil maksimal.

Salah seorang tim SAR, Ramli mengatakan, saat ini upaya yang mereka lakukan adalah dengan melakukan pengalihan arus Sungai Batang Merangin dengan menggunakan alat berat.

Langkah ini bertujuan untuk menghindari luapan air sungai menutupi lubang baru yang hendak dibuat. "Kalau tidak dialihkan, nanti lubang baru bisa terisi air lagi," kata Ramli.

Lubang baru ini dibuat berdampingan dengan lubang nahas yang kini menimbun sebelas penambang emas ilegal yang hingga kini tidak diketahui nasibnya itu. "Kami berharap dengan cara ini bisa mempercepat ditemukannya para korban," kata Ramli.

Bencana longsor yang menimbun sebelas penambang emas liar di Kabupaten Merangin ini terjadi akhir OKtober lalu. Diduga kuat para penambang ini mengabaikan faktor keselamatan, karena tetap memasuki lubang tambang meski cuaca sedang buruk.

Akibatnya, ketika terjadi luapan Sungai Batang Merangin, lubang yang berada di dekat aliran sungai ini pun tertutup material longsor dan air. Sebelas penambang pun terjebak di kedalaman lubang yang mencapai 40 meter tersebut.

Bayu Alfarizi/Jambi