Lima Hari Banjir Tak Surut, Warga Gorontalo Butuh Air Bersih

Pipa PDAM yang patah dan rusak akibat diterjang banjir bandang di Gorontalo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

VIVA.co.id – Setelah lima hari, banjir masih merendam lima wilayah di Kabupaten Gorontalo. Kecamatan Bilato dan Boliohuto merupakan darah yang masih dilanda banjir. Tinggi air banjir di dua kecamatan tersebut mencapai 1 meter. Banjir disebabkan karena luapan air Sungai Paguyaman.

Akibat kejadian banjir ini, warga Desa Totopo dan Juriah juga harus mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi sejak dua hari lalu. Karena air banjir yang belum surut, warga saat ini mulai mengeluhkan sulitnya untuk memperoleh air bersih. Terutama untuk kebutuhan air minum.

Warga tidak bisa mendapatkan air bersih karena sumber air di wilayah mereka tidak bisa digunakan karena bercampur air banjir. Karena itu, warga mengaku sangat membutuhkan air bersih dan juga obat-obatan.

"Tidak bisa dapat air bersih, sumur bercampur air banjir," Minawarti, warga Bilato, Sabtu, 29 Oktober 2016.

Sementara itu, Pemerintah Gorontalo sendiri mengakui kalau kebutuhan air bersih memang menjadi kendala utama. Suplai air bersih kepada warga tidak maksimal dilakukan karena sumber air bersih dari PDAM saat ini lumpuh total.

Namun guna mengatasi kekurangan air bersih, BPBD Kabupaten Gorontalo terus berusaha menyalurkan air bersih kepada warga menggunakan tangki. Selain itu, makanan siap saji juga didistribusikan kepada korban banjir. Baik itu di lokasi pengungsian maupun ke rumah-rumah warga.

"Hingga hari ini, Kecamatan Limboto, Kecamatan Limboto Barat, Kecamatan Tibawa, Kecamatan Baliyouto dan Kecamatan Bilato merupakan yang terparah," kata Kepala BPBD Kab Gorontalo, Rahmat Dony Lahati, Sabtu, 29 Oktober 2016.

Sementara data dari BMKG, diprediksi cuara di wilayah Gorontalo pada hari ini akan tetap turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
 

Laporan: Kadek Sugiarta/Gorontalo