Merinding, Cerita Mistis Beredar Usai Banjir Bandang Garut
- ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
VIVA.co.id – Entah benar atau tidak, sejumlah warga bercerita jika sebelum kejadian banjir bandang Garut, Selasa 20 September 2016 lalu, ada seorang kakek misterius yang meminta air minum ke sejumlah kampung di bantaran Sungai Cimanuk.
Namun saat itu tak ada satu pun warga yang memberikan air minum sehingga sang kakek mengeluarkan ucapan bahwa akan mengirimkan air yang banyak untuk warga.
"Jadi katanya, oh warga ieu geus kakurangan cai, engke peuting urang kirim, (oh jadi warga di sini sudah kekurangan air, malam nanti saya kirim," ujar seorang warga bernama Wahyu menirukan perkataan kakek misterius itu, Senin, 24 Oktober 2016.
Kehadiran kakek misterius yang diceritakan Wahyu, berada di Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul Garut. Hal yang sama juga disampaikan Dede Hermawan (44 tahun), warga Kampung Sukaasih, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul. Dia mendengar cerita kakek misterius yang meminta air minum tapi tidak ada satu pun yang memberi.
"Memang saya juga mendengar, warga tahunya begitu, si kakek itu diketahui mulai muncul di sekitar Kampung Lapang Paris dan RSUD dr Slamet Garut," katanya.
Warga lainnya juga bercerita bahwa beberapa hari usai bencana banjir bandang, di sekitar Kampung Rengganis, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, seorang warga sempat melihat seorang kakek sedang menyalakan api unggun di tepi Sungai Cimanuk seorang diri.
Sementara warga yang hendak buang air kecil sempat menyapa, sang kakek berpesan agar warga tersebut selalu berhati-hati. "Katanya, bencana ini terjadi akibat banyaknya warga yang tidak benar dalam hidupnya," ujar warga tersebut.
Namun karena buru-buru, si warga langsung buang air kecil di tepi Sungai Cimanuk. Sekembalinya ternyata sang kakek dan api unggunnya sudah tidak ada.
Sementara itu, sejumlah wartawan juga mengaku baru teringat bahwa jenazah korban banjir bandang pertama kali ditemukan merupakan kakek-kakek tanpa identitas. Sang kakek tersebut ditemukan di halaman parkir RSUD dr Slamet Garut, namun pada Rabu 21 September 2016, jenazah sang kakek tidak terlihat.
"Rabu pagi itu ada enam jenazah, di RS TNI Guntur, tapi dari keenam jenazah tak terlihat ada jenazah kakek," kata Idrus, seorang wartawan asal Garut.
Hingga saat ini tak satu pun ditemukan warga yang menyaksikan secara langsung sosok sang kakek misterius. Namun cerita tersebut sudah menyebar di masyarakat terutama di kampung-kampung yang dilanda banjir bandang.