Menteri PAN-RB Sebut Keluhan Pungli di Kepolisian Terbanyak
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi (MenPAN-RB), Asman Abnur, melakukan kunjungan mendadak dan singkat di Markas Kepolisian Resor Bojonegoro pada Rabu, 19 Oktober 2016. Pesan khusus disampaikannya kepada polisi agar menjauhi praktik pungutan liar atau pungli.
Menteri Asman mengunjungi Markas Polres Bojonegoro seusai berbicara di acara Open Government Partnership di gedung pelayanan satu atap berbasis informasi teknologi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Dia disuguhi gedung aplikasi Crime Alarm Sistem (CAS), inovasi teknologi pelayanan yang diterapkan Polres Bojonegoro.
Seusai mendengarkan paparan singkat tentang sistem kerja CAS dari Kepala Polres Bojonegoro, Ajun Komisaris Besar Polisi Wahyu S Bintoro, Menteri Asman lalu meminta pengeras suara untuk menyampaikan pesan secara langsung kepada anggota polisi yang hadir. "Saya ingin kasih pesan sebentar," ujarnya.
Asman menuturkan, dari semua keluhan masyarakat tentang buruknya pelayanan di instansi pemerintah, termasuk keluhan tentang pungli, yang paling banyak adalah keluhan pelayanan di lingkungan Kepolisian.
"Tapi jangan kecil hati. Teruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat, hingga nanti terbukti bahwa pelayanan Polri bagus dengan kerja nyata," ujar Asman.
Salah satu cara strategis untuk meningkatkan pelayanan ialah dengan membangun sistem pelayanan yang apik dan memanfaatkan teknologi informasi. "Saya lihat di Polres Bojonegoro sistemnya sudah bagus. Juga di Polres beberapa daerah di Jawa Timur patut ditiru Polres di provinsi lain," katanya.
Dia berpesan, menjadi abdi negara jangan membayangkan akan jadi kaya. Kalau ingin kaya jadilah pengusaha. Menurutnya, jadi polisi, pegawai negeri sipil, dan pejabat negara harus diniatkan sebagai pengabdian. "Tapi saya tetap akan usahakan peningkatan tunjuangan kerja anggota Polri," janji Asman.
Saat berbicara di Open Government Partnership, Asman menyebut bahwa secara keseluruhan sistem pelayanan di Kabupaten Bojonegoro sangat inovatif dan berhasil membawa perubahan. Hampir semua pelayanan publik menerapkan sistem online, sehingga praktik-praktik ilegal bisa diminimalisasi.
"Perubahan itu tidak harus datang dari Jakarta. Dari Bojonegoro ternyata perubahan juga bisa lahir. Saya pastikan bahwa Bojonegoro akan saya jadikan role model (contoh) sistem pelayanan yang baik dan inovatif untuk daerah lain di Indonesia," Asman memuji.