Marak Operasi Tangkap Tangan, Ini Komentar Mendagri
- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Operasi Tangkap Tangan (OTT) belakangan ini seperti sedang digalakkan. Pertama kali mencuat OTT ini dan akhirnya marak ketika OTT dilakukan pihak Kepolisian di Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu terkait pungutan liar (pungli).
Dari kejadian itu, ada sejumlah pihak menilai OTT terjadi karena pengawasan menjadi salah satu hal yang lemah di kawasan intansi pemerintahan.
Menanggapi hal itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkapkan, khusus di Kementerian Dalam Negeri sebagai intansi di bawah naungannya, telah melakukan pengawasan secara optimal. Namun, apabila kecolongan, ia menganggap itu adalah mental seseorang.
"Pengawasan internal saya kira sudah optimal. Kalau sampai masih adanya pungli, korupsi apalagi OTT, ya itu tergantung pada mental manusianya," ujar Tjahjo Kumolo di Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2016.
Menurutnya, jajaran Inspektorat Jenderal di Kemendagri harus memahami sekitarnya. Di mana area-area rawan korupsi dan mana-mana yang harus dihindari.
"Tapi, kalau sampai terjadi OTT di sini (Kemendagri), ya sudah kami mau apa lagi, ya proses hukum harus diikuti," kata Tjahjo.
"Pengawasan seketat apa pun kalau sudah ada niat main mata mau pungli mau korupsi anggaran di manapun siapa pun pasti bisa. Kalau ketangkap ya itu risiko yang diambil.”
(mus)