Sulit Yakinkan Korban Banjir Bandang Garut Pindah ke Rusun
- VIVA.co.id/Suparman
VIVA.co.id – Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Pemerintah Pusat telah berkomitmen untuk menyediakan rumah susun (rusun) untuk para korban banjir bandang di Garut.
Ada dua tower yang akan dibangun dengan kapasitas masing-masing 70 kepala keluarga (KK) dan 50 unit dengan skema rumah khusus. "Pemerintah Pusat telah berkomitmen akan menyediakan rusun untuk para korban yang kehilangan tempat tinggalnya," kata Sutopo di Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2016.
Namun, di sisi lain, saat rapat koordinasi rencana aksi rehab-rekon pascabencana banjir bandang Garut di Jakarta, pihak Kabupaten Garut mengalami kesulitan untuk meyakinkan warga untuk pindah ke rusun nantinya.
"Sekalipun diberi rumah, mereka memaksakan untuk membangun kembali rumahnya di lokasi terdampak," kata Sutopo mengulang omongan salah seorang yang hadir saat rapat koordinasi rencana aksi rehab-rekon pascabencana banjir bandang Garut di BNPB, Jakarta.
Di samping itu, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Harmensyah mengatakan, rusun tersebut difokuskan pada aspek build back better and safer. Di mana, tidak hanya dilihat pada aspek fisik atau struktur bangunan saja tetapi juga aspek sosialnya.
"Ini agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial, dan prosesnya pun disinkronkan dengan kearifan lokal," kata Harmensyah.
Sebagai informasi, berdasarkan surat keputusan Bupati, data pengungsi yang terdampak banjir bandang berjumlah 787 KK (2.625 jiwa) dan data rumah rusak berjumlah 2.529 unit dengan rincian 830 rusak berat, 473 rusak sedang, dan 1.226 rusak ringan.
(mus)