Usai OTT, Kemenhub Dijaga Polisi Senjata Laras Panjang
- VIVA.co.id/Eka Permadi
VIVA.co.id – Pasca operasi tangkap tangan terhadap enam oknum yang diduga melakukan pungutan liar kemarin, 11 Oktober 2016, ruang layanan perizinan Unit Pelayanan Umum di lantai 6 kantor Kementerian Perhubungan dijaga ketat aparat kepolisian bersenjata laras panjang.
Staf Khusus Menteri Perhubungan, Dewa Made, memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan, walaupun kini kantornya dijaga personil kepolisian.
"Proses perizinan seharusnya jalan sebagaimana mestinya, begitu juga pak menteri, mungkin ada pegawai-pegawai baru, mungkin itu akan sedikit ada perubahan," kata Dewa di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2016.
Pasca terungkap dugaan pungli ini, Dewa memastikan Kementerian Perhubungan akan meningkatkan pengawasan agar tidak ada lagi masalah serupa di kemudian hari.
"Pengawasan kan sudah jelas ya, jadi pengawasan yang sifatnya internal, kemudian jika ditengarai masih ada pungli, untuk itu diundangkan polisi. Karena kan kalau melakukan penangkapan kami di sini enggak mungkin melakukan itu," jelasnya.
Menurut Dewa, sejak menjabat sebagai menteri menggantikan Ignasius Jonan, Budi Karya Sumadi sudah memberikan peringatan pada semua pimpinan dan staf agar meningkatkan integritas.
"Jadi pak menteri sejak awal di sini beliau menyampaikan bahwa integritas itu nomor satu. Dan mengatakan, kalau misalnya masih ada yang melawan ya saya akan panggil polisi," katanya.
Dari pantauan VIVA.co.id di Unit Pelayanan Umum ini, suasana terlihat sepi. Di depan ruangan ada sekitar enam polisi bersenjata laras panjang menjaga ruangan.
Di pojok kanan, nampak garis polisi masih terpasang memagari ruang tempat diduga terjadinya pungli.