Jadi Pengikut Dimas Kanjeng, Sikap Marwah Daud Disayangkan
- VIVA.co.id/facebook
VIVA.co.id – Mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat pada Kabinet Pembangunan V era Soharto, Siswono Yudo Husodo ikut angkat bicara terkait kasus penggandaan uang dan emas yang belakangan ini marak diberitakan di hampir seluruh media nasional.
Tak hanya itu, Ketua Yayasan Universitas Pancasila itu juga tak menyangka jika Marwah Daud, salah satu orang yang dikenalnya kritis itu bakal terjerumus ke masalah tersebut.
“Saya juga enggak tahu kenapa ibu Marwah yang saya kenal sebagai intelektual yang kritis dan rasional bisa terpengaruh dengan hal-hal yang tidak rasional seperti itu. Ya sangat menyesalkan ada perubahan yang begitu drastis,” katanya, Kamis 6 Oktober 2016.
Lebih lanjut, Siswono menyakini fenomena penggandaan uang seperti yang dilakukan Dimas Kanjeng dan kasus emas gaib seperti yang terjadi di Depok Jawa Barat, merupakan tindak penipuan. Namun tetap saja timbul korban lantaran sifat masyarakat saat ini yang ingin serba instan.
“Saya betul-betul kaget ada orang disebut bisa gandakan uang dan emas, reaksi spontan saya ini adalah penipuan. Ini bagian dari masyarakat instan yang ingin kaya dengan cara mudah, mengalahkan nalarnya,” ucap pria yang juga sempat menjabat sebagai Menteri Transmigrasi pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) itu.
Terkait sederet masalah itu, Siswono yang sampai saat ini aktif di dunia pendidikan menegaskan, pihaknya melalui Universitas Pancasila berkomitmen ikut mencerdaskan bangsa dengan mempertahankan nilai-nilai luhur yang berkarakter pancasila.
“Itu semua (kasus penggandaan uang dan penarikan emas) itu adalah di luar nalar. Untuk itu, kami (UP) pun berkomitmen mencerdaskan bangsa dengan memegang teguh nilai-nilai pancasila dalam proses pengajaran. Dan Alhamdulillah, di usia UP yang ke 50 tahun ini, kami telah menghasilkan 52 ribu alumnus yang berkarakter dan mampu bersaing dengan tantangan global.”
(mus)