Saksi: Jual Saham Bank Jatim, La Nyalla Untung Rp1,1 Miliar

Terdakwa kasus suap dana hibah yang juga Ketua Kadin Jatim, La Nyalla Mattalitti.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA.co.id – Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti disebutkan pernah memiliki saham di Bank Jawa Timur. Namun menurut Kepala Divisi Kepatuhan Mandiri Sekuritas RM Omar Yusuf, La Nyalla telah menjualnya.

"Waktu itu ada permintaan atas nama nasabah La Nyalla Mattalitti (untuk jual saham). Karena semua komunikasi yang dilakukan nasabah, pasti dicatat oleh sales atau broker," kata Omar bersaksi untuk terdawa La Nyalla di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jalan Bungur Raya, Kuningan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Oktober 2016.

Omar menjelaskan lebih jauh. Ketika itu, instruksi atas penjualan saham La Nyalla disampaikan melalui telepon seluler. Atas permintaan itu, broker yang telah ditunjuk untuk melayani nasabah mencatatnya dan mengirimkan konfirmasian atas penjualan tersebut.

Menurut Omar, sebelumnya ia juga mendapat keterangan dari mantan Pimpinan Kantor Cabang Mandiri Sekuritas Surabaya, Irawan Endrosurono. Ia membeberkan bahwa terdakwa memang menjual sahamnya pada tanggal 2 April 2013 silam. Total saham yang dijual sebesar Rp5,3 miliar.

"Setelah saham dijual, keuntungan langsung masuk ke rekening nasabah (La Nyalla) di Mandiri Sekuritas," kata Omar.

Berdasarkan data di Mandiri Sekuritas, lanjut Omar, total saham yang dimiliki La Nyalla setelah dijual senilai Rp6,4 miliar. Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh La Nyalla, kata dia, sebesarRp 1,1 miliar.

Diketahui, dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum La Nyalla Mattalitti diduga melakukan korupsi dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2011 hingga 2014. 

Satu di antara modusnya, kata Jaksa, terdakwa memakai dana hibah Kadin sebesar Rp5 miliar untuk membeli saham perdana Bank Jatim. Dia pun mendapat keuntungan sekitar Rp1,1 miliar atas pembelian Initial Public Offering tersebut. (ase)