Wartawan di Manado Boikot Liput HUT TNI
- VIVA.co.id/Lucky aditya
VIVA.co.id – Setelah terjadinya penganiayaan yang dilakukan oknum TNI terhadap wartawan Net TV di Madiun, Jawa Timur, para jurnalis di Manado, Sulawesi Utara, memboikot peliputan acara HUT ke-71 TNI, Rabu, 5 Oktober 2016.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen Manado, Yoseph E. Ikanubun, mengatakan aksi ini untuk menunjukkan bentuk solidaritas wartawan, yang sampai hari ini masih mengalami kekerasan saat melakukan kerja-kerja jurnalistik.
"Kami sepakat memboikot peliputan HUT TNI yang digelar hari ini. Kami mengutuk keras tindakan aparat TNI yang menganiaya kawan kami dalam bekerja," ujar Yoseph di Manado.
Menurut dia, kasus penganiayaan terhadap jurnalis bukan baru kali ini saja terjadi. Hal ini membuktikan TNI tidak mencintai rakyatnya. Yoseph juga melihat kasus kekerasan yang dialami wartawan merupakan upaya penghalangan kerja jurnalis secara sadar dan sengaja.
"Berulangnya kasus kekerasan terhadap jurnalis oleh institusi TNI, sangat kontradiktif dengan pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang pernah menegaskan, kasus kekerasan terhadap jurnalis di Medan, Sumatera Utara, adalah terakhir kalinya. Tapi nyatanya masih terus terjadi," katanya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Sulawesi Utara, Amanda Komaling, menjelaskan boikot peliputan ini sebagai tanda agar TNI ke depannya bisa menghentikan tindakan kekerasan terhadap wartawan, karena kerja jurnalistik juga dilindungi undang-undang.
"Kami menilai masih terus terjadi kekerasan yang dialami wartawan membuktikan TNI tak paham kerja-kerja jurnalistik. Kami minta Panglima TNI bersikap tegas agar tidak ada lagi kasus serupa. Dan kami minta kasus yang dialami wartawan Net TV diusut tuntas," ujar Amanda..
Sebelumnya, kontributor Net TV di Madiun, Sonny Misdananto, diduga dianiaya saat mengambil gambar pemukulan anggota TNI terhadap anggota perguruan silat yang konvoi di Madiun, Minggu, 2 Oktober 2016. Kamera dan kartu memori penyimpan data rekaman gambarnya juga diminta paksa dan dirusak. (ase)