Bentrok Desa di Lampung, Puluhan Sepeda Motor Dibakar

Ilustrasi/garis polisi
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Ribuan warga Desa Bujuk Agung terlibat bentrokan dengan petugas keamanan di PT Bangun Nusa Indah Lampung, Sabtu, 1 Oktober 2016. Puluhan sepeda motor dan satu unit mobil dilaporkan dibakar dan dirusak massa.

Warga setempat, Sugiono, mengaku bentrokan itu diduga terjadi akibat tindakan provokasi yang dilakukan oleh Pamswakarsa PT Bangun Nusa Indah Lampung.

Awalnya, kata Sugino, ada 400-an orang Pamswakarsa PT BNIL membawa satu alat berat mendekati puluhan tenda yang ditempati oleh ribuan warga Desa Bujuk Agung di lahan sengketa PT BNIL.

"Alat berat tracktor yang dibawa Pam Sawakarsa PT BNIL, mau menggusur tenda-tenda warga," ujar Sugiono.

Selain membawa alat berat, beberapa orang petugas keamanan itu juga membawa senjata tajam jenis golok dan parang. Dan kemudian melakukan tindakan menantang warga dengan menunjukkan aksi membacok diri sendiri di tubuhnya.

"Warga terpancing provokasi itu dan emosi, karena tenda yang mereka buat dan ditempati akan digusur dan menantang warga pakai senjata tajam. Lalu warga membunyikan kentongan sebagai tanda bahaya," ujar Sugiono.

Karena provokasi itulah, ribuan warga Bujuk Agung yang tergabung  pun langsung berkumpul menuju ke lokasi tenda-tenda. Warga pun marah dan siap melakukan perlawanan atas tantangan pihak keamanan PT BNIL.

Ribuan massa dengan membawa alat bambu runcing, langsung melakukan perlawanan menyerang ke arah rombongan Pam Swakarsa PT BNIL. Karena kalah jumlah, Pam Swakarsa lari tunggang langgang dan massa tetap mengejarnya sampai berjarak 500 meter hingga ke tempat posko milik mereka.

"Pam Swakarsa PT BNIL kabur, dan mereka meninggalkan sepeda motor dan mobilnya di posko. Massa yang emosi, langsung membakar dan merusak sepeda motor dan mobil milik mereka," terangnya.

Menurutnya, jumlah sepeda motor yang dibakar dan dirusak massa lebih dari 10 unit, sementara untuk mobil satu unit. Sedangkan alat berat yang dibawa Pam Swakarsa untuk menggusur tenda warga, tidak dilakukan pengrusakan.

Dikatakannya, saat sebelum dan setelah beberapa lama terjadinya bentrok warga dengan Pam Swakarsa PT BNIL, saat itu dilokasi hanya ada dua anggota polisi dari Polres Tulangbawang dan beberapa anggota Koramil yang melakukan penjagaan.

Sehingga petugas itu, tidak sanggup membendung ribuan massa dan mengadang agar tidak terjadinya bentrokan karena ulah provokasi Pam Swakarsa.

"Bentrokan ini tidak mungkin terjadi kalau pihak Pam Swakarsa PT BNIL tidak melakukan provokasi ke warga, apalagi mereka mau menggusur tenda-tenda dan menantang warga pakai senjata tajam," kata Sugiono.

Untuk kondisi dan situasi saat ini, kata Sugiono, sudah aman dan banyak anggota polisi dari Polres Tulangbawang dan Koramil melakukan penjagaan dilokasi. Akibat bentrok ini tak ada korban jiwa.

Belum ada keterangan polisi sejauh ini. Kepolisian masih enggan memberikan komentar terkait bentrokan tersebut.