Herawati Diah Akan Dimakamkan di TMP Kalibata Siang Ini

Herawati Diah, wartawati tiga zaman
Sumber :
  • Antara/ Oscar Motuloh

VIVA.co.id – Tokoh pers Indonesia Herawati Diah meninggal dunia pada usia 99 tahun, di ruang Intensive Care Unite (ICU) Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta, Jumat, 30 September 2016, sekitar pukul 04.20 WIB.

Istri dari tokoh pers yang juga mantan Menteri Penerangan RI (almarhum) BM Diah itu akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, siang hari ini, sekitar pukul 14.00 WIB.

"Dimakamkan di TMP Kalibata setelah salat Jumat, sekitar jam 2 nanti," kata Nurmandia, anak Herawati, di Jalan Patra Kuningan 9, Jakarta Selatan, Jumat, 30 September 2016.

Nurmandia menyebutkan, Herawati wafat dengan meninggalkan dua orang anak, 18 cucu, dan juga cicit.

Seperti diketahui, Herawati bersama BM Diah mengembangkan Harian Merdeka yang didirikan suaminya pada 1 Oktober 1945. Di bawah Grup Merdeka, kedua insan pers ini mendirikan Mingguan Merdeka (1947), Majalah Keluarga (1952), dan majalah berita Topik (1972).

Secara pribadi, Herawati juga mendirikan dan memimpin The Indonesian Observer, koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia. Koran itu diterbitkan dan dibagikan pertama kali dalam Konferensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung, Jawa Barat. The Indonesian Observer bertahan hingga 2001, sedangkan koran Merdeka berganti kepemilikan pada akhir 1999.

Pada era reformasi 1998, Herawati mendirikan Gerakan Perempuan Sadar Pemilu untuk memberikan pendidikan politik pada perempuan. Seiring waktu, organisasi ini berubah menjadi Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan.