Mendikbud Minta Nama SMA Keberbakatan Olahraga Diganti
- VIVA.co.id/Wahyudi A. Tanjung
VIVA.co.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengkritik nama Sekolah Menengah Atas Keberbakatan Olahraga. Menurutnya, istilah keberbakatan olahraga pada sekolah yang khusus menampung atlet berprestasi di daerah ini, terlalu rumit.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat mengunjungi SMA Keberbakatan Olahraga di Jalan By Pass Kilometer 15 Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu 24 September 2016. Muhadjir mengaku bingung dengan istilah keberbakatan olahraga untuk nama SMA tersebut.
"Mungkin lebih baik diganti saja istilah keberbakatan tersebut. Karena membingungkan, saya sendiri juga bingung dengan istilah keberbakatan olahraga tersebut," ujar Muhadjir di hadapan majelis guru SMA Keberbakatan Olahraga, Wakil Gubernur Nasrul Abit serta sejumlah pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumatera Barat.
Muhadjir mengatakan, jika istilah keberbakatan olahraga itu tertuang dalam keputusan menteri, dia menyilakan nanti agar diganti dengan nama yang lain.
“Bisa dengan nama SMA Olahraga, SMA Atlet dan semacamnya," kata Muhadjir lagi.
Selain mengkritik nama sekolah tersebut, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menanyakan kualitas gedung SMA Keberbakatan Olahraga yang baru saja dibangun.
"Ini gedung tahan gempa enggak?. Kan lantainya ada empat, jangan sampai konstruksi gedung membahayakan siswa yang sedang belajar," kata Muhadjir bertanya mengingat seringnya terjadi gempa di Padang.
Terkait penamaan sekolah ini, Wakil Gubernur Nasrul menjelaskan, nama keberbakatan olahraga seragam di seluruh Indonesia. Jika diganti namanya, menurut NAsrul tergantung keputusan Mendikbud.
"Jika pak menteri ingin mengganti nama tersebut, ya tidak jadi masalah jika penamaan itu di-SK-kan oleh Mendikbud sebelumnya. Kita menerima saja karena nama Keberbakatan Olahraga tersebut terdapat di seluruh Indonesia," jelas Nasrul.
SMA Keberbakatan Olahraga atau SMA KO di Padang saat ini baru satu angkatan dengan 57 siswa yang berasal dari 11 cabang olahraga di antaranya sepakbola, takraw, volly, panahan, atletik, taekwondo, silat, gulat, judo, angkat besi dan tinju.
Sedangkan untuk tenaga pendidik berjumlah 17 orang yang terdiri dari guru PPKN, Fisika, BI, Kimia, Sosiologi, Biologi, Sejarah, Geografi, Muatan Lokal, Bahasa Jepang, Bimbingan dan konseling, Ekonomi, Seni Budaya, Bahasa Inggris, Keterampilan dan TIK.