Polri Lacak Perusak Hutan yang Sebabkan Banjir Bandang Garut
- ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut penyebab utama di Kabupaten Garut sebagai dampak rusaknya kawasan hutan di hulu Sungai Cimanuk. Atas itu, ia mengingatkan agar ada upaya rehabilitasi dan penindakan terhadap para pelakunya.
"Kami akan menegakkan hukum sambil berjalan, yang jelas saat ini fokus pada proses evakuasi korban," ujar Tito dalam kunjungan ke Posko Bencana Alam Polres Garut, Jumat, 23 September 2016.
Menurut Tito, jika memang ada tindakan yang membuat kerusakan hutan di hulu Sungai Cimanuk. Maka hal itu bisa diberikan penindakan hukum. Atas itu, ia berjanji akan menurunkan personel untuk melakukan investigasi mencari penyebab banjir bandang tersebut.
"Jika terdapat unsur ulah oknum tak bertanggung jawab, maka akan kami tindak tegas," kata Tito.
Dalam kunjungannya, Tito terlihat juga memberikan sejumlah bantuan kepada para korban banjir bandang, termasuk Polsek Tarogong Kidul yang turut menjadi korban. Tito memberikan bantuan berupa kendaraan operasional dan dana untuk perbaikan kantor yang rusak.
Banjir Bandang di Kabupaten Garut terjadi Selasa, 20 September 2016. Luapan Sungai Cimanuk menerjang tujuh kecamatan dan membuat ratusan rumah hilang serta sejumlah infrastruktur rusak. Sejauh ini, tercatat ada 26 orang dilaporkan meninggal dunia, 18 orang hilang dan 433 orang mengalami luka-luka.
Belum ada laporan kerugian total akibat bencana ini. Sebab, kini masih dilakukan proses evakuasi dan pemulihan kawasan yang sudah luluh lantak dihantam banjir bandang.