KPK Sudah Pelajari Permainan Kuota Distribusi Gula di Bulog
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami modus dugaan permainan rekomendasi kuota distribusi gula impor milik Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Pintu masuknya melalui penyidikan yang telah menjerat mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Irman Gusman.
Maka, tim penyidik – seperti diungkapkan Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarief – menelusuri mekanisme distribubusi gula impor yang dilakukan oleh Perum Bulog.
"Kami sudah pelajari bagaimana mekanisme di dalamnya. Nanti pada waktunya penyidik-penyidik KPK akan gelar perkara untuk kami (pimpinan KPK) ketahui," kata Laode ditanyai wartawan di Jakarta, Jumat 23 September 2016.
Dalam kasus rekomendasi kuota distribusi gula impor milik Bulog ini pentidik KPK telah menjerat Irman Gusman dan pasangan suami istri pengusaha dari CV Semesta Berjaya. Itu terkait rekomendasi kuota distribus gula impor di Padang, Sumatera Barat.
"Makanya itu sedang diselidiki KPK, termasuk prosesnya sedang diselidiki. Jadi ini jangan dilihat (dugaan suap) Rp100 juta-nya, tapi dilihat gambaran besarnya," kata Laode.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, sebelumnya telah menjelaskan modus yang diduga digunakan oleh Irman Gusman adalah dengan menghubugi Dirut Perum Bulog untuk mengalihan kuota gula impor milik Bulog di Jakarta ke Sumatera Barat. Jumlahnya besar, bahkan kata Alex, berdasarkan penelusuran pihaknya mencapai 3000 ton.
"Sebetulnya itu bukan kuota, melainkan diambilkan dari kuota untuk Jakarta sebesar 3.000 ton supaya dialihkan ke Sumatera Barat," kata Alexander di Jakarta Rabu lalu.
Karena itu, pihaknya juga menelusuri apakah ada dugaan keterlibatan pihak lain dengan modus serupa dan dugaan pengalihan kuota milik kota tertentu ke kota lainnya.
(ren)