Warga Mengaku Tak Mampu Tolong Korban Banjir di Garut
- VIVA.co.id/ Diki Hidayat
VIVA.co.id – Seorang warga mengaku tak kuasa berbuat apa-apa ketika menyaksikan sepasang suami istri hanyut terbawa arus kala banjir bandang menyapu kawasan di sekitar Sungai Cimanuk, Garut, Jawa Barat. Banjir bandang menyerang banyak wilayah di Garut pada Rabu dini hari tadi.
Yudi Nugraha (34 tahun), yang kebetulan sedang berada di sekitar lokasi bencana banjir di Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, mengaku melihat sepasang suami istri berteriak meminta tolong dari atas genting sebuah rumah yang hanyut terbawa arus.
"Saya mau menolong bagaimana? Air sangat besar, tidak lebih dari satu menit keduanya bersama rumah hilang ditelan air," ujar Yudi saat ditemui di lokasi bencana, Rabu, 21 September 2016.
Yudi mengaku tak bisa mengenali kedua orang yang meminta pertolongan itu.
Warga lainnya Ebes (45 tahun), juga mengaku mendengar orang berteriak meminta tolong. Ketika dia mencari asal usul suara, di dalam kegelapan malam, Ebes hanya bisa melihat gerakan tangan mereka sedang bergerak-gerak seperti sedang melambai meminta perhatian.
"Keduanya di atas genting rumah, rumahnya bergerak lalu menabrak pepohonan dan hilang bersama teriakan korban," kata dia.
Berdasarkan pemutakhiran data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sampai pukul 16.30 WIB jumlah korban tercatat 20 warga meninggal dan 14 lainnya hilang. Petugas di lapangan juga masih melakukan identifikasi terhadap jasad korban. Saat ini, ada 6 jasad yang belum teridentifikasi.
Selain itu, proses pencarian korban hilang juga masih dilakukan tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat.
(ren)