Saat Waisak, Borobudur Beri Biksu Akses Khusus
- Antara/Andreas Fitri Atmoko
VIVA.co.id – Balai Konservasi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan memberikan akses khusus bagi umat Budha saat beribadah pada Hari Raya Waisak. Akses masuk khusus tersebut untuk membatasi pengunjung umum pada situs peninggalan budaya ini.
Menurut Kepala Balai Konsevasi Borobudur, Marsis Sutopo, anjuran akses khusus bagi para biksu yang tergabung dalam Wali Umat Buddha Indonesia untuk menjaga kekhusyukan ibadah di kawasan Candi Borobudur. Selama ini, kawasan zona satu yang dijadikan lokasi ibadah, masih bisa diakses pengunjung umum.
"Waisak itu kan acaranya Walubi beribadah. Maka supaya tidak terganggu, agar dalam ketentuan pelaksanaannya itu dibatasi pengunjung yang tidak beribadah," kata Marsis kepada VIVA.co.id di Semarang, Senin, 19 September 2016.
Pemisahan lokasi untuk umat Budha dan pengunjung saat Waisak juga dilakukan untuk membuat kawasan Borobudur tetap lestari. Apalagi ibadah tahunan itu juga menjadi magnet perhatian internasional.
"Maka beribadah kita beri akses di zona satu. Tapi kalau pengunjung yang biasanya melakukan aktivitas menaikkan lampion, harus di luar zona 1 tersebut," ujarnya menambahkan.
Terkait ibadah para biksu, selain saat Waisak, pengelola Candi sebetulnya telah memberikan akses jalan masuk khusus bagi para biksu. Anjuran terkait pintu khusus itu kini terus dilakukan PT Taman Wisata Candi Borobudur.
Namun dalam penerapannya, masih banyak biksu yang masuk melalui jalur umum dengan membayar tiket seperti pengunjung lain.
"Sebenarnya kalau konteks orang beziarah atau biksu di luar Walubi, harus di pintu khusus, baik melalui balai konservasi atau pintu tujuh. Tidak melalui tiket. Karena sejauh itu untuk kepentingan agama tidak membayar.”
(mus)