Pelepasan Budi Gunawan, Sejumlah Petinggi Polri Hadir
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menggelar acara pisah sambut Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan, di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Rabu, 14 September 2016.
Pantauan VIVA.co.id, Jenderal Budi Gunawan bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian tampak memasuki auditorium tersebut. Agenda pelepasan ini bertemakan "Pengabdian dan Kesetiaan Tanpa Batas."
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto mengatakan, agenda pelepasan tidak jauh berbeda dengan pelepasan mantan Kapolri Badrodin Haiti. Pada agenda pisah sambut terdapat beberapa tahapan, salah satunya sambutan dari petinggi Polri dan penyerahan cinderamata.
"Kemudian, keluar melewati gerbang pora. Itu melewati barisan personel yang menggunakan pedang sampai pintu gerbang," kata Agus Rianto.
Wakil Kepala Polri, Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin dalam sambutannya mengatakan, banyak capaian yang dilakukan oleh Jenderal Budi Gunawan dalam pengabdiannya selama 33 tahun bagi institusi Polri. "Acara tradisi ini upaya kami dalam memberikan kenangan pada Pak Budi Gunawan atas segala jerih payah dalam memberikan berbagai keberhasilan," kata Syafruddin.
Dia menyebut ada beberapa catatan penting bagi sosok mantan ajudan Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri itu, di antaranya bahwa Budi Gunawan dinilai mempunyai komitmen dan kecintaan pada institusi Polri. "Jenderal Pak Budi Gunawan adalah sosok yang tidak akan pernah dilupakan, semua pemikiran beliau mewarnai pemikiran kita semua. Semua yang diukir beliau dalam prestasi besar," kata dia.
Dalam agenda pelepasan itu, tentunya beberapa undangan dan perwira tinggi (Pati) Polri tampak hadir di antaranya Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol Moecgiyarto, Kapolda Sulawesi Selatan Anton Charliyan, dan Kepala Korp Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto.
Semantara itu, tamu undangan yang hadir salah satunya Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudji Hartanto dan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Syahrul Mama.