Gotong Royong dan Musyawarah Jadi Tips Jitu Ridwan Kamil

Ridwan Kamil di Sekolah Partai Kepala Daerah PDIP
Sumber :
  • Humas DPP PDIP

VIVA.co.id – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, berbagi pengalaman mengelola pemerintahan saat tampil di sekolah partai PDI Perjuangan untuk calon kepala daerah/wakil kepala daerah. Di sana, Ridwan menyampaikan konsep etos gotong royong dalam kepemimpinan pembangunan Kota Bandung.

"Jangan pernah meremehkan gagasan publik, libatkan masyarakat dalam membangun. Dengan kerelawanan masyarakat tata kelola pemerintahan menjadi lebih baik karena mereka juga melakukan pengawasan yang langsung dilaporkan ke saya," ujar Ridwan memberikan tips kepada para calon Kepala Daerah PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Depok, Sabtu, 10 September 2016.

Tips lain yang disampaikan Ridwan adalah bagaimana korupsi dikurangi drastis  melalui penggunaan teknologi sehingga APBD ada penghematan Rp1 Triliun. Pembangunan smart city disarankan diimplementasikan untuk mereformasi birokrasi sehingga pelayanan publik bisa ditingkatkan.

Winarti, calon bupati Tulangbawang, menanyakan inovasi pembangunan apa yang sesuai untuk kabupaten. "Jangan bertindak tanpa teori atau studi, tetapi jangan membuat kebijakan tanpa ideologi,” jawab Ridwan Kamil spontan.

Program inovasi Kota Bandung seperti Ojek Makanan Balita (omaba) yang tugasnya mendatangi balita gizi buruk, kredit mikro tanpa agunan, bebas izin untuk UMKM, dan bus sekolah terbukti sukses sebagai solusi karena didasarkan riset dan diformulasi berdasar nilai-nilai kemanusiaan, religiusitas, musyawarah, dan keadilan sosial dari Pancasila.

Calon Bupati Singkil, Dul Mursid, meminta elaborasi pernyataan Ridwan Kamil yang telah menerbitkan 300-an rumah ibadah di Bandung.

"Saya minta rekomendasi dari FKUB untuk menerbitkan izin, tapi saya juga membuat forum silaturahmi antarumat beragama untuk memberikan bimbingan masyarakat terkait nilai-nilai Pancasila dan Konstitusi. Hanya dua ormas radikal yang tidak mau masuk forum tersebut," jawab Ridwan sambil meyakinkan untuk memakai strategi musyawarah, yang menurutnya merupakan  watak asli orang Indonesia.

Merujuk pengalaman dan sosok Ridwan Kamil, Kepala Sekolah Partai PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, mengingatkan bahwa bagi kepala daerah dan politisi PDIP harus berkinerja bagus tetapi sekaligus menjadi penyebar Pancasila dan ajaran Soekarno di masyarakat, bahkan hingga ke luar negeri.

"Kita harus membentengi ideologi anak-anak muda dari ancaman ekstremisme agama yang makin menjadi-jadi," kata Komarudin.

Sekretaris Sekolah Eva Sundari menjelaskan bahwa kurikulum sekolah partai selain tentang ideologi dan strategi untuk menang pilkada, juga memberi muatan  inspirasi bagaimana ideologi menjadi solusi-solusi masalah kebangsaan.

"Masalah klasik pembangunan yaitu kebodohan dan kemiskinan, saat ini diperburuk oleh masalah baru yaitu radikalisme dan ekstremisme," kata Eva Sundari.