Batas Negara jadi Kendala Atasi Terorisme

Baku tembak polisi versus pelaku peledakan bom Sarinah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan terorisme tidak mengenal batas negara. Sementara, pemerintah setiap negara hanya memiliki kewenangan melakukan penindakan di wilayah negaranya.

Menurut Wiranto, hal itu merupakan salah satu penyebab tindak terorisme tak bisa dengan mudah diberantas. Teroris, tidak selalu mendapatkan pengaruh, termasuk ideologi, untuk menjalankan aksi mereka dari dalam negeri.

"Terorisme ‘kan tidak mengenal batas negara, wilayahnya mereka itu seluruh dunia. Sedangkan kita punya sekat-sekat batas negara," ujar Wiranto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 9 September 2016.

Wiranto mengatakan, hal itu telah disepakati sejumlah negara yang hadir dalam International Meeting on Counter-Terrorism (IMCT) yang diselenggarakan di Bali beberapa waktu yang lalu. Diperlukan kerja sama lintas negara untuk memberantas terorisme.

Menurut Wiranto, Presiden Joko Widodo dalam pertemuannya dengan sejumlah kepala negara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-28 dan ke-29 ASEAN yang baru berlangsung di Vientiane, Laos, juga menyampaikan hal itu. Selain membahas agenda ekonomi, isu keamanan kawasan, terutama terkait penanganan masalah terorisme dan radikalisme, menjadi hal yang dibahas secara serius dengan para kepala negara.

"Tanpa kerja sama yang cukup erat antarnegara di semua kawasan, maka penanganan terorisme akan sangat terganggu," ujar Wiranto.

Teknologi siber

Menurut Wiranto, Indonesia saat ini mulai menitikberatkan upaya penanganan terorismenya ke dunia siber. Diperlukan penguasaan kemampuan di bidang siber oleh aparat pemerintah untuk mendukung upaya pemberantasan terorisme. Teroris, gencar memanfaatkan teknologi yang berhubungan dengan jaringan internet itu untuk melancarkan aksi mereka.

"Presiden sudah menjelaskan bahwa Indonesia juga akan meningkatan (kemampuan di bidang) siber itu menjadi kemampuan berskala nasional, bahkan berskala internasional, untuk dapat digunakan dalam berbagai hal, terutama untuk (pemberantasan) terorisme dan segala bentuk manifestasinya," ujar Wiranto.