Selama Diculik, Mulut dan Tangan Mahasiswi Unsoed Diikat
- VIVA.co.id/Bayu Yanuar Nugraha
VIVA.co.id – Kapolres Banyumas, Ajun Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan, mengatakan, masih memeriksa pelaku penculikan terhadap mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Soedirman (Unsoed), Sofia Nur Atalina (21).
Dari pengakuan sementara pelaku, motif penculikan tersebut murni pemerasan, sebab korban dan pelaku sama-sama tidak saling mengenal.
"Jadi kami luruskan, informasi yang berkembang di luar jika korban mengenal pelaku itu tidak benar. Pelaku ini memang hanya mengincar uang atau karena ekonomi. Pelaku tidak punya pekerjaan," ujar Gidion saat berbincang dengan tvOne, Kamis, 8 September 2016.
Sementara itu, terkait korban, selama diculik, Sofia mengaku mengalami kekerasan. Namun kondisinya sudah lebih baik setelah dirawat di rumah sakit.
"Kekerasannya berupa tangan diikat, mulut dibekap kaus dan dia harus berhimpitan duduk di mobil selama perjalanan menuju Ciamis," ucap Gidion.
Gidion menjelaskan, atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal tentang penculikan, kekerasan dan pemerasan dengan ancaman hukuman 12 tahun.
Sebelumnya, Sofia Nur Atalina (21) diduga diculik oleh empat pelaku saat singgah di tempat fotokopi depan kampusnya di Jalan Gumbreg, Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, Rabu sekitar pukul 15.30 WIB.
Sofia yang baru keluar dari kampus dengan mengendarai mobil Honda Brio warna merah berpelat nomor R 9243 BK miliknya dihampiri tiga orang yang turun dari mobil bak terbuka dan langsung membawa korban masuk kembali ke mobilnya.
Mereka membawa kabur Sofia beserta mobilnya ke arah selatan, sedangkan mobil bak terbuka yang dibawa salah seorang pelaku melaju ke arah utara.