Pelaku Teror Pengendara Mobil di Jalan Sidoarjo Dibekuk

Ilustrasi/Pengendara di jalan raya
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA.co.id – Pelaku teror yang kerap melempari pengendara mobil dengan benda berbahaya di ruas dibekuk polisi. Sebulan lalu, dua orang menjadi korban. Seorang diantaranya bahkan tewas akibat kepalanya terkena paving block saat melintas.

Dari keterangan Polres Sidoarjo, kedua pelaku yang tertangkap adalah dua pemuda yang mengaku tergabung dalam kelompok Geng Ganas (Gabungan Anak Nakal Sawocangkring). Masing-masing bernama Nur Rochmadoni (20) dan Pugo Prasetyo (25).

Di pemeriksaan, kedua pemuda pengangguran ini mengakui kerap melempar pengendara dengan batu atau benda keras lain di ruas Jalan Sidoarjo. "Kata mereka kenapa melempar, lantaran sedang bertengkar dengan geng motor CBR," kata Kapolres Sidoarjo, AKBP Mochamad Anwar Nasir, Senin 5 September 2016.

Anggota Geng Ganas, yang diakui pelaku sebagai kelompoknya. Sejauh ini dari pemeriksaan polisi, terbilang cukup banyak di wilayah Wonoayu Sidoarjo. Kepolisian berjanji akan mengembangkan kasus ini lebih jauh.

"Para pelaku ini juga kerap minum-minuman keras dan menenggak pil koplo," kata Nasir.

Saat ini, kedua pelaku terancam dengan pasal 170 ayat (3) KUHP Junto Pasal 406 tentang perusakan dan Pasal 64 dengan ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun penjara.

Kasus pelemparan terhadap pengendara di ruas Jalan Sidoarjo ini sudah mencekam sejak bulan Agustus 2016. Seorang guru ngaji, M Mustofa (52), yang sedang melintas di jalan Sidoarjo menjadi korbannya. Mobil yang dikendarainya bersama sejumlah muridnya dilempari dengan paving block oleh pengendara motor dan mengenai kepala Mustofa. Mustofa pun tewas meski telah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sidoarjo.

Kejadian berikutnya menimpa Arifin (35), warga Masangan Kulon Sukodono. Rahangnya patah akibat terkena lemparan besi ketika melintas di Jalan Sidoarjo. Hingga kini, Arifin masih belum bisa berbicara akibat lukanya.

Saat itu, kepolisian setempat menduga pelakunya adalah orang gila dan belum merujuk ke tindakan yang dilakukan oleh kelompok tertentu. "Masih diperiksa. Dugaan kami ini aksi dilakukan orang gila yang tinggal di kawasan Sukodono dan lepas kontrol dari pihak keluarga," kata Kapolsek Sukodono, AKP Subadri, Kamis, 11 Agustus 2016.

 

Win Arrizal / Sidoarjo

 

(ren)