Sudah 168 Calon Haji Korban Penipuan Tiba di Indonesia

Sebagian calon jemaah haji Indonesia yang gagal berangkat dari Filipina.
Sumber :
  • Kemlu RI

VIVA.co.id – Sebanyak 58 calon jemaah haji Indonesia korban penipuan paspor di Filipina hari ini tiba di Terminal I VIP Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Rombongan calon jemaah haji korban penipuan ini diantar langsung Duta Besar Republik Indonesia untuk Filipina, Johny Lumintang. Dengan demikian, dari 177 orang yang ditahan Filipina, sudah 168 yang diperbolehkan pulang ke Tanah Air.

"Alhamdulillah 58 WNI kita sudah tiba dari Filipina. Dan sekarang kita serahkan kepada perwakilan dari keluarga, yaitu pemerintah daerah calon jemaah yang kita sebut sebagai korban penipuan," kata Johny usai menandatangani berkas serah terima 58 calon jemaah haji Indonesia korban paspor palsu di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Minggu, 4 September 2016.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Ri, Lalu Muhammad Iqbal, menjelaskan total WNI yang dipulangkan dari Filipina sudah berjumlah 168 orang. Saat ini masih tersisa sembilan orang yang belum diperbolehkan pulang dan berada di Kedutaan Besar RI untuk Filipina, guna membantu proses pemeriksaan.

Iqbal menjelaskan, 168 WNI yang tiba hari ini di Indonesia diterbangkan menggunakan pesawat carteran Air Asia XT 982 dari Manila, dan tiba di Makassar, Sulawesi Selatan sekitar pukul 10.45 WIB. 

Di Makassar, pesawat yang membawa rombongan WNI itu menurunkan 110 orang. Diantara mereka, terdapat 15 WNI asal Kalimantan Timur. "Jadi total 110 turun di Makassar," ujarnya.

Kemudian, pukul 13.20 pesawat tersebut terbang ke Jakarta membawa 58 WNI. Mereka adalah WNI yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Banten. Mereka langsung diserahterimakan dengan perwakilan pemerintah daerah masing-masing yang hadir di bandara ini.

"Dan sekarang Alhamdulillah mereka sudah tiba di sini bersama-sama Pak Dubes pukul 14.15 di sini (Soetta). Mereka akan pulang ke rumah masing-masing," tutupnya. 

(ren)