Luapan Hati dan Pelajaran Bersabar dari Arcandra

Arcandra Kultum di Masjid Sunda Kelapa.
Sumber :
  • Edwin Firdaus/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Mengenakan sebuah batik, berpadu celana hitam yang digulung sebatas mata kaki? Senyumnya mengembang melihat para jemaah yang telah menunggunya sejak sore hari. 

Beberapa buku dan kitab suci Alquran dipegangnya erat, melangkah dengan tenang masuk ke dalam Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Agustus 2016 petang. 

Tidak ada perubahan dari sosoknya yang karib dikenal santun, meski akhir-akhir ini dibombardir sejumlah pihak karena tersandung kasus kewarganegaraan dan dicopot oleh Presiden Joko Widodo dari jabatannya yang terhitung baru. Ia tetap terlihat tenang, beberapa kali bahkan sempat senyum dan menyalami para jemaah.

Dialah Arcandra Tahar, Ph.D, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diundang Pengurus Masjid Sunda Kelapa Menteng untuk memberikan kuliah tujuh menit menjelang buka puasa bersama hari ini.

Dengan penuturan lugas, Arcandra memulai membaca ayat suci Alquran, surat Al-Ashr ayat 1 hingga ayat 3, yang berisi tentang sebuah kerugian orang-orang yang tak beriman, tak beramal soleh, dan tak bersabar.  

Di hadapannya para jemaah, baik wanita di saf kanan, dan laki-laki di saf kirinya, mendengarkan dengan seksama, ayat demi ayat serta penjelasan yang dijabarkan Arcandra. 

Ceramah kemudian dipusatkan pada bagian kesabaran, senada apa yang seperti ia alaminya saat ini, diperkuat dengan surat Al-Baqarah ayat 153, yang menegaskan bahwa Allah beserta orang-orang yang sabar. 

"Sabar sangat mudah diucapkan. Tapi sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar. Jadi kalau kita tertimpa musibah, tidak dalam situasi keberuntungan, ingatlah ?Allah tidak meninggalkan kita orang-orang yang sabar," ujar Arcandra. ? 

Ayat tersebut, kata Arcandra, menegaskan bahwa sabar adalah sikap yang harus diamalkan seluruh umat Muslim. Kemudian dilegitimasi lagi dengan ayat 155 dan 156 pada surat yang sama?, yang isinya meganjurkan agar orang-orang tetap bersabar bila yang diberi cobaan oleh Allah SWT. 

"Allah sudah tau persis kemampuan kita. Jangan coba-coba mengatakan, 'Ya Allah kenapa engkau beri cobaan ini kepadaku?' jangan berprasangka buruk, Karena apa? Karena Allah sesungguhnya tahu persis bahwa cobaan itu pasti ada, maka itu dianjurkan kita harus bersabar," ujarnya. 

Setelah menjabarkan ayat-ayat demi ayat dan kajiannya tentang sebuah kesabaran, pria berdarah minang tersebut kemudian menutup ceramahnya dengan cerita dan doa. Doanya juga masih seputar arti kesabaran.  

"Seperti yang bapak ibu ketahui, alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk pulang ke Indonesia. Telah 20 tahun saya tinggal di Amerika. Insya Allah, ya Allah luruskan niatku," ujarnya

Dalam doanya tersebut dia pun menegaskan kepulangannya ke Indonesia bukan untuk mencari musuh. Tapi ingin hidup di tanah air dengan tenang.

"Saya datang ke sini untuk mencari sahabat, mencari saudara, mencari kakak, adik, mencari orang tua. Saya datang ke sini bukan untuk mencari permusuhan. Apalah artinya kalau pulang hanya untuk mencari permusuhan. Ya Allah, luruskan niatku ya Allah," ujarnya seraya diamini para jemaah. 
 
"Ya Allah, berilah kekuatan menerima apapaun yang telah engkau gariskan untukku, semoga aku dapat ridhomu ya Allah," kata Arcandra.