Gunung Sinabung Terus Semburkan Awan Panas

Gunung Sinabung luncurkan awan panas, Rabu, 24 Agustus 2016.
Sumber :
  • BNPB.

VIVA.co.id - Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, terus menunjukkan peningkatan yang tinggi. Adanya peningkatan gempa hybrid yang berpengaruh terhadap pertumbuhan kubah lava yang dapat mengakibatkan terjadinya awan panas guguran yang besar.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, erupsi terus menerus berlangsung pada Rabu, 24 Agustus 2016.

"Pos pengamatan Gunung Sinabung PVMBG melaporkan tingginya aktivitas vulkanik dengan ditandai meningkatnya kegempaan dan besarnya volume kubah lava yang sudah mencapai 2,6 juta meter kubik," kata Sutopo dalam keterangan persnya.

Sutopo menuturkan, sejak Rabu, 24 Agustus 2016, dini hari hingga sore, tercatat telah terjadi 19 kali luncuran awan panas guguran dan 137 kali guguran. Kemudian, dalam kurun waktu antara pukul 00.00–06.00 WIB terjadi 10 kali awan panas guguran dengan jarak dan arah luncur tidak teramati karena tertutup kabut.

"Teramati guguran lava pijar sejauh 500 meter ke arah selatan tenggara dan 1.000 meter ke arah tenggara-timur," ujar Sutopo.

Sutopo melanjutkan, pada pukul 06.00–12.00 WIB, terjadi 6 kali awan panas guguran dengan jarak dan arah luncur tidak teramati karena tertutup kabut. Pada sore hari secara beruntun juga terjadi erupsi.

"Pukul 15.23 WIB, erupsi disertai awan panas guguran dengan amplitudo maksimum 120 mm lama gempa 335 detik. Selanjutnya pada pukul 15:46 WIB, awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah tenggara-timur, dengan amplitudo maksimum 120 mm lama gempa 307 detik," kata dia.

Sutopo mengatakan ,status Gunung Sinabung pada posisi awas atau level IV. Dia meminta masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta 4 km untuk sektor utara – timur Gunung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman.

"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," katanya.

Sutopo juga meminta masyarakat agar tidak memasuki zona merah pada radius yang telah ditetapkan PVMBG tersebut. Sebab, potensi erupsi susulan masih sangat tinggi.

"Hingga saat ini terdapat 2.592 KK atau 9.318 jiwa yang mengungsi di 9 posko penampungan. Pengungsi berasal dari 9 desa yang berada di sekitar zona merah yang berbahaya dari erupsi Gunung Sinabung."