Warga Asing Tersangka Pembunuh Polisi di Bali Ditangkap
- VIVA.co.id/Bobby Andalan
VIVA.co.id – David Taylor dan Sara Connor – dua tersangka pembunuh seorang polisi di Pantai Kuta, Aipda I Wayan Sudarsa – berhasil ditangkap. Mereka tiba dengan pengawalan ketat di Polresta Denpasar sekira pukul 17.00 WITA, Jumat, 19 Agustus 2016. Dua warga asing itu langsung digelandang menuju ruang pemeriksaan.
Tampak Kepala Kepolisian Daerah Bali, Inspektur Jenderal Polisi Sugeng Priyanto, dan Kepala Polresta Denpasar, Komisaris Besar Polisi Hadi Purnomo. Mereka belum mau memberikan keterangan dan masih di dalam ruang pemeriksaan.
Sebelumnya, Hadi Purnomo melansir tersangka pembunuhan Aipda I Wayan Sudarsa adalah warga negara Inggris dan Australia. Mereka adalah David Taylor (yang sebelumnya dirilis polisi dengan nama Thomas Schon) dan Sara Connor.
Polisi memiliki bukti kuat untuk menetapkan keduanya sebagai tersangka. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, mereka terlihat berlumuran darah saat keluar dari Pantai Kuta.
"Ada delapan saksi yang kita periksa. Dari saksi tukang ojek berinisial SY, tersangka berdarah-darah. Dia mau naik ojek tapi tidak diterima, sehingga dia jalan kaki (pulang ke home stay). Yang berdarah-darah itu terduga tersangka laki-laki. Itulah mengapa darah berceceran dari dalam hingga ke luar pantai," kata Hadi.
Ada pula rekaman kamera pengawas (CCTV) tersangka di home stay tempat penginapan yang mereka sewa. "Ada rekaman saat dia meminjam pakai alat surfing (selancar). CCTV-nya ada. Waktu berdarah-darah juga ada saksi resepsionis yang melihat. Sudah kita periksa saksi-saksi itu," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di home stay tempatnya menginap, polisi menemukan sejumlah bercak darah di beberapa titik di kamar yang disewa Taylor dan Sara. "Ada darah yang ada di home stay. Itu ada di dinding, di handuk dan di asbak," ujarnya.
Polisi tengah mencocokkan temuan darah di penginapan tersangka dengan darah yang ditemukan di lokasi kejadian. Petugas baru memastikan itu adalah darah manusia meski belum dikonfirmasi sebagai darah korban.
Keyakinan polisi semakin kuat bahwa warga Australia dan Inggris itu sebagai tersangka pembunuh polisi di Pantai Kuta juga berangkat dari kartu identitas berupa SIM dan kartu ATM yang ditemukan di lokasi kejadian, yakni tempat I Wayan Sudarsa ditemukan tewas mengenaskan.
“Di TKP ada orang yang melihat ada orang mencari SIM tersebut, perempuan bule, dan laki-laki yang sudah berdarah-darah. Malam itu juga mereka cari. Makanya ceceran darahnya sampai keluar," kata dia.
(ren)