Ruhut Minta Kewarganegaraan Arcandra Tak Dipermasalahkan
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, meminta masyarakat semestinya tidak mempermasalahkan kewarganegaraan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar. Ruhut membandingkannya dengan Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie, yang juga menjadi warga negara kehormatan di Jerman.
"Kita punya tokoh yang jadi wapres dan jadi presiden di waktu awal Reformasi, Bapak Habibie. Beliau tetap merah putih, WNI, tapi ada previlege di Jerman karena prestasi beliau, beliau diakui Jerman. Begitu juga dengan Pak Arcandra Tahar. Ini anak muda yang hebat, alumni ITB," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2016.
Ruhut percaya loyalitas Arcandra ada pada Indonesia. Dia pun mengaku pernah berbincang dengan Arcandra mengenai masalah ini beberapa waktu lalu. "Saya katakan pada Pak Menteri ESDM, ‘Pak, Bapak pernah enggak melepaskan kewarganegaraan (Indonesia) bapak? Enggak pernah’," kata Ruhut menirukan ucapan Arcandra.
Mengenai pernyataan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia bahwa Arcandra pernah memiliki paspor Amerika Serikat, Ruhut menilai hal itu sebagai apresiasi negara tersebut pada hasil karya Arcandra. Namun selama kewarganegaraan Indonesia miliknya belum dicabut, "Dia tetap Indonesia kok. Jadi jangan dipisahkan masalah dia dengan masalah orang-orang yang dwi kewarganegaraan, yang pernah pindah kewarganegaraan. Ini beda," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly, membenarkan Arcandra pernah memiliki paspor Amerika Serikat. Meski begitu, status kewarganegaraan Indonesia dia masih dipertahankan, sehingga paspor Indonesia Arcandra belum dicabut.
Masalah dua kewarganegaraan Arcandra ini mencuat melalui pesan berantai dalam aplikasi pesan instan. Archandra disebut-sebut resmi menjadi warga negara Amerika Serikat setelah mengambil sumpah setia pada Maret 2012.
Hal ini membuatnya memiliki dua paspor, yaitu Indonesia dan Amerika Serikat. Sebab, dalam pesan itu, disebutkan bahwa dia sebelum mendapatkan paspor AS, telah mengurus paspor Indonesia di Konsulat Jenderal RI di Kota Houston.
Namun, di Istana Negara Sabtu, 13 Agustus 2016, Arcandra enggan mengomentari isu ini. Dia pun meminta wartawan yang mencoba mengklarifikasi pesan tersebut untuk melihat wajahnya. "Lihat muka saya apa? Muka orang Padang begini kok," ujarnya.