Sampel DNA Ikan Aneh di Minahasa Dikirim ke Eropa
Kamis, 11 Agustus 2016 - 07:41 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Agustinus Hari
VIVA.co.id – Tim peneliti pada Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado mulai meneliti jenis spesies ikan aneh yang ditemukan seorang polisi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan kampus itu pada Rabu, 10 Agustus 2016.
Tim yang terdiri sembilan orang ahli ikthiologi, taksonomi morfologi, genetik, fisiologi, dan bio ekologi kelautan menyampaikan dugaan awal bahwa spesimen yang ditemukan itu adalah jenis hiu. Itu jenis hiu pertama di Indonesia yang ditemukan.
Seperti disampaikan Dr Ir Elvis Bataragoa, ikan yang ditemukan termasuk golongan hiu. “Pengamatan awal termasuk hiu dari family oxynotide karena memiliki ciri khas seperti mulut yang memiliki bibir dan gigi. Punya sisik seperti duri dan membentuk semacam kerucut. Hiu oxynitride memiliki spesies oxynotus bruniensis, oxynotus javanicus, oxynotus carabian, oxynotus centrina, dan oxynotus paradoxus. Tapi hiu yang ditemukan itu berpeluang spesis baru karena panjangnya sekitar 60 centimeter dan berat 3 kilogram,” ujarnya.
Peneliti lain, Prof Dr Ir Janny Dirk Kusen, menyebutkan bahwa biasanya hiu ditemukan di daerah subtropis, seperti New Zealand dan Australia.
Hiu itu ditemukan di tepi pantai, padahal biasanya hiu hidup di dasar laut. Masih akan diteliti kemungkinan hiu itu hidup di laut dalam atau laut dangkal. Kalau laut dalam, pasti ada gelembung keluar atau pecah perutnya.
Baca Juga :
Menurut informasi, awal hiu itu hidup di laut sekira 20-30 meter. Panjang 60 centimete merupakan panjang maksimal hiu jantan, sedangkan betina 70 centimeter.
“Yang ditemukan ini spesimen dewasa jenis betina. Karena kalau jantan, pasti memiliki alat reproduksi seksual bagian luar. Tapi ini tidak. Tim kami akan mengadakan penelitian lebih rinci, termasuk genetika. Untuk genetika, hasil penelitian ini sampelnya akan dikirim ke Eropa. Akan mudah sekali dilihat apakah sama dengan hiu di Australia atau tidak,” ujar Janny.
Hasil ini masih dugaan awal, sedangkan kesimpulan penelitian paling lambat sebulan akan dipublikasikan.
Tim peneliti Unsrat, antara lain, Prof Dr Ir Janny Kusen, Prof Ir Farnis B Boneka, Prof Dr Ir Winda Mingkid, Dr Ir Elvis Bataragoa, Dr Ir Billy Wagey, Dr Ir Rose Mantiri, Dr Stenly Wullur, Dr Trina Tallei, dan Ir Jan Tamatompo.
Sebelumnya diberitakan, Aiptu Jefry Nggala, anggota Polisi Sektor (Polsek) Urban Wanea, Manado, Sulawesi Utara, menemukan ikan langka dengan bentuk mirip hiu sepanjang 60 centimeter itu di Pantai Kalasey, Kabupaten Minahasa, pada Minggu, 7 Agustus 2016. (Baca: Ikan Unik di Minahasa Diincar Orang Asing)
Sejumlah nelayan di Pantai Kalasey yang ditemuinya mengaku belum pernah melihat ikan sejenis itu sebelumnya. “Setelah menemukan, saya mem-posting-nya di Facebook. Banyak orang yang komentari dan ingin membeli ikan itu tapi saya tidak mau menjual. Saya ingin ikan itu diteliti lebih lanjut oleh akademisi,” ujar Jefry.