Polisi Korban Aksi Bom Bunuh Diri di Solo Naik Pangkat

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Brigadir Kepala Bambang Adi Cahyanto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/HO

VIVA.co.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan penghargaan kenaikan pangkat luar bisa kepada Bripka Bambang Dwi Cahyanto. Dia polisi yang luka-luka saat berupaya mencegah insiden bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, awal Juli lalu.

Pemberian Surat Keterangan (SK) penghargaan kenaikan pangkat luar biasa diberikan Kapolri dalam kunjungannya di Semarang pada Jumat, 4 Juli 2016.

Dengan penghargaan ini, Bambang yang sebelumnya berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) kini naik pangkat menjadi Ajun Inspektur Dua (Aipda) luar biasa. Dia juga diberikan "tiket" sekolah pembentukan perwira (Stupa) di Sukabumi untuk menjadi perwira pada tahun 2017 mendatang.

Tito mengatakan, pemberian penghargaan kepada Anggota Polres Surakarta itu karena dia dianggap berjasa menghalau aksi bom bunuh diri yang terjadi sehari jelang Lebaran pada tahun 2016.

"Saya melihat berkat kesigapan dan tanggapan dari Pak Bambang ini karena yang bersangkutan ini menurut saya adalah berkah dari Tuhan yang maha kuasa, " kata Tito di Semarang, Jawa Tengah.

Selain itu, Tito mengatakan penghargaan kenaikan pangkat dimaksudkan agar memotivasi Bambang serta anggota-anggota Kepolisian lain terhadap tugas yang diemban. Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu menyatakan, aksi Bambang membuat akibat dari rangkaian aksi teror akhirnya bisa diminimalisir.

"Itu tidak di-setting, dia dengan tanggap menghentikan bom meledak. Kalau dia tidak menghentikan, pelakunya masuk ke dalam Polres, maka akan banyak korban. Tapi alhamdulillah bom tidak meledak sempurna. Jarak 1,5 meter. Kalau bom sempurna dia pasti jadi korban," kata Tito.

Sebelumnya, Bambang sempat dirawat di RS Panti Waluyo setelah menjadi korban aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada 5 Juli 2016 lalu. Aksi bunuh diri ini dilakukan oleh Nur Rohman, warga Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo. Bripka Bambang mengalami luka parah di bagian mata dan perut kanan.

Nur Rohman merupakan bagian dari jaringan teroris Bahrun Naim, warga Solo yang bergabung dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Setelah bom bunuh diri Solo, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror telah menangkap tiga orang terduga jaringan pelaku teror di Mapolresta Solo itu.

(ren)