Jusuf Kalla Ungkap Peran Penting Ulama
Jumat, 5 Agustus 2016 - 06:05 WIB
Sumber :
- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id - Bertepatan dengan Milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-41, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla turut hadir sebagai tamu kehormatan. Pria yang akrab disapa JK itu juga menyatakan, ulama memilik peran dalam menjaga, dan menjadi pengawas semangat bangsa.
"Tanpa peran ulama, bangsa ini tidak mempunyai pegangan yang baik. Tanpa ulama, kita tidak punya harapan yang baik. Untuk itu perlu dorongan yang baik dari MUI dan mari kita teruskan cita-cita pendiri MUI," ungkap JK saat memberikan sambutanya di milad MUI ke-41 dan halal bihalal Idul Fitri 1437 Hijriah di Balai Kartini, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2016.
JK pun mengaku, meski kondisi dunia internasional sedangkan mengalami konflik, seperti halnya di kawasan Timur Tengah, maupun Afrika, namun Indonesia haruslah bersyukur, karena tidak mengalami masalah seperti itu.
Oleh karena itu, kata JK, Indonesia harus tetap melakukan hal-hal yang lebih baik, dan tak lupa mendoakan umat Islam lainnya yang saat ini masih mengalami musibah, agar mendapat perlindungan dari Allah.
"Insya Allah semua akan mendapatkan yang terbaik. Kita juga bersyukur Indonesia tidak mengalami musibah itu, karena musibah datang dengan berbagai cara, baik oleh manusia tersendiri atau dari alam," ujarnya.
JK pun berharap, agar MUI tetap memberikan bimbingan dan mendorong umat Islam agar tetap menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam dan bertoleransi.
Sementara itu, Ketua MUI Kh Ma'aruf Amin menyatakan bahwa organisasinya ini bertekad untuk memperbesar kemaslahatan dan kebaikan bagi umat.
Sebaliknya, kata Ma'aruf, MUI akan memperkecil kerusakan dan kemungkaran, tasghir al-masafid wa al-munkarat.
"MUI selama ini berperan aktif dalam menjaga dan membangun kerukunan umat beragam di Indonesia, dengan terus menyuarakan perlunya toleransi tanpa harus mengorbankan akidah umat Islam," kata Ma'ruf.
Hal serupa juga diungkapkan, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin. Dia menyatakan, dengan bertambahnya usia MUI, maka ulama dan MUI harus dapat beristiqomah serta penjunjung tinggi agama Allah.
Dana Pembangunan Umat
Dalam kesempatan kali ini, juga turut meresmikan pendirian Islamic Development Fund MUI (IDF-MUI) atau Dana Pembangunan Umat MUI.
"IDF diharapkan dapat dihimpun dana zakat, infak, sedekah dari berbagai kalangan yang kemudian digunakan untuk membangun kemandirian umat dan mewujudkan kesejahteraan bangsa. Dengan begitu memberi peluang para pihak dalam ikut serta membiayai pelaksanaan program dan agenda MUI," ucap dia.
"Pembentukan IDF-MUI karena kami melihat banyak program penting umat Islam yang harus dilaksanakan, namun membutuhkan dana besar agar program berjalan lancar," tambahnya.
Untuk mendukung usaha penghimpunan dana, IDF-MUI menggaet sejumlah lembaga keuangan syariah meliputi Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan Bank Mega Syariah, serta dengan jaringan bisnis ritek TransMart Carrefour dan Restoran Solaria.
Dalam acara Milad MUI ini, hadir pula Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum DPR-RI Ade Komaruddin, Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat, pengurus MUI dan Ormas Islam, serta sejumlah pemuka agama, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis.
Baca Juga :
"Tanpa peran ulama, bangsa ini tidak mempunyai pegangan yang baik. Tanpa ulama, kita tidak punya harapan yang baik. Untuk itu perlu dorongan yang baik dari MUI dan mari kita teruskan cita-cita pendiri MUI," ungkap JK saat memberikan sambutanya di milad MUI ke-41 dan halal bihalal Idul Fitri 1437 Hijriah di Balai Kartini, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2016.
JK pun mengaku, meski kondisi dunia internasional sedangkan mengalami konflik, seperti halnya di kawasan Timur Tengah, maupun Afrika, namun Indonesia haruslah bersyukur, karena tidak mengalami masalah seperti itu.
Oleh karena itu, kata JK, Indonesia harus tetap melakukan hal-hal yang lebih baik, dan tak lupa mendoakan umat Islam lainnya yang saat ini masih mengalami musibah, agar mendapat perlindungan dari Allah.
"Insya Allah semua akan mendapatkan yang terbaik. Kita juga bersyukur Indonesia tidak mengalami musibah itu, karena musibah datang dengan berbagai cara, baik oleh manusia tersendiri atau dari alam," ujarnya.
JK pun berharap, agar MUI tetap memberikan bimbingan dan mendorong umat Islam agar tetap menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam dan bertoleransi.
Sementara itu, Ketua MUI Kh Ma'aruf Amin menyatakan bahwa organisasinya ini bertekad untuk memperbesar kemaslahatan dan kebaikan bagi umat.
Sebaliknya, kata Ma'aruf, MUI akan memperkecil kerusakan dan kemungkaran, tasghir al-masafid wa al-munkarat.
"MUI selama ini berperan aktif dalam menjaga dan membangun kerukunan umat beragam di Indonesia, dengan terus menyuarakan perlunya toleransi tanpa harus mengorbankan akidah umat Islam," kata Ma'ruf.
Hal serupa juga diungkapkan, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin. Dia menyatakan, dengan bertambahnya usia MUI, maka ulama dan MUI harus dapat beristiqomah serta penjunjung tinggi agama Allah.
Dana Pembangunan Umat
Dalam kesempatan kali ini, juga turut meresmikan pendirian Islamic Development Fund MUI (IDF-MUI) atau Dana Pembangunan Umat MUI.
"IDF diharapkan dapat dihimpun dana zakat, infak, sedekah dari berbagai kalangan yang kemudian digunakan untuk membangun kemandirian umat dan mewujudkan kesejahteraan bangsa. Dengan begitu memberi peluang para pihak dalam ikut serta membiayai pelaksanaan program dan agenda MUI," ucap dia.
"Pembentukan IDF-MUI karena kami melihat banyak program penting umat Islam yang harus dilaksanakan, namun membutuhkan dana besar agar program berjalan lancar," tambahnya.
Untuk mendukung usaha penghimpunan dana, IDF-MUI menggaet sejumlah lembaga keuangan syariah meliputi Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan Bank Mega Syariah, serta dengan jaringan bisnis ritek TransMart Carrefour dan Restoran Solaria.
Dalam acara Milad MUI ini, hadir pula Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum DPR-RI Ade Komaruddin, Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat, pengurus MUI dan Ormas Islam, serta sejumlah pemuka agama, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis.